Ilustrasi emas. Foto: Unplash
Annisa Ayu Artanti • 26 January 2025 10:44
Jakarta: Pergerakan harga emas (XAU/USD) selama minggu ini tercatat menunjukkan tren bullish yang semakin kuat.
Analis Dupoin Indonesia, Andy Nugraha mengatakan, kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average, diproyeksikan harga emas memiliki peluang besar untuk terus naik hingga mencapai level USD2.800 per troy ounce sebelum akhir minggu ini.
"Namun, jika terjadi kegagalan untuk menembus level resistance tersebut dan terjadi pembalikan arah (reversal), harga diperkirakan dapat mengalami koreksi turun hingga ke level USD2.690," tulis dia dalam keterangan pers, Minggu, 26 Januari 2025.
Dia menjelaskan, kondisi pasar yang mendukung tren bullish ini tidak terlepas dari meningkatnya permintaan investor terhadap emas sebagai aset safe haven.
Kekhawatiran akan potensi dampak ekonomi dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump turut menjadi salah satu faktor penggerak utama.
Meskipun Trump menyatakan hubungan perdagangan dengan Tiongkok tetap bersahabat dan kemungkinan kesepakatan perdagangan masih terbuka, ketidakpastian yang melingkupi kebijakan proteksionis terus mendukung kenaikan harga emas.
Ilustrasi emas. Foto: Unplash
Trump desak The Fed turunkan suku bunga
Selain itu, pernyataan Trump pada Kamis, ia akan mendesak Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga semakin memperlemah dolar AS.
"Pelemahan ini menjadi salah satu faktor pendorong naiknya harga emas, mengingat logam mulia ini diperdagangkan dalam denominasi dolar," kata dia.
Para pelaku pasar kini memperkirakan adanya kemungkinan dua kali penurunan suku bunga oleh The Fed pada akhir tahun ini, yang didorong oleh tanda-tanda berkurangnya tekanan inflasi di Amerika Serikat.
Prospek pelonggaran kebijakan moneter tersebut memberikan sentimen positif tambahan bagi emas, mengingat emas tidak memberikan imbal hasil tetapi nilainya meningkat saat suku bunga rendah.
Sementara itu, data ekonomi yang akan dirilis dalam pekan ini, termasuk laporan Indeks Manajer Pembelian (IMP) pendahuluan, menjadi perhatian para investor.
"Data ini diharapkan memberikan gambaran terbaru mengenai kondisi kesehatan ekonomi global, yang dapat memengaruhi sentimen risiko dan pergerakan XAU/USD," jelas dia.
Jika data IMP menunjukkan perlambatan yang signifikan, permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai dapat semakin meningkat.
Harga emas pada minggu ini diproyeksikan masih berada dalam tren kenaikan, dengan target bullish di level USD2.800.
"Faktor-faktor seperti kebijakan tarif AS, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, dan data ekonomi global menjadi katalis penting yang akan memengaruhi pergerakan harga emas dalam beberapa hari mendatang," tutur dia.