Filipina Berhasil Selamatkan 2.700 Korban TPPO Online Scam, 137 Diantaranya WNI

Polisi Filipina selamatkan korban TPPO, termasuk WNI. Foto: EPA

Filipina Berhasil Selamatkan 2.700 Korban TPPO Online Scam, 137 Diantaranya WNI

Fajar Nugraha • 28 June 2023 12:33

Manila: Polisi Filipina berhasil menyelamatkan lebih dari 2.700 pekerja dari Tiongkok, Filipina, Vietnam dan Indonesia, serta beberapa negara lain. Para pekerja ini diduga merupakan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

 

Mereka ditipu untuk bekerja di situs game online dan penipuan kelompok kejahatan di dunia maya lainnya.

 

Jumlah korban perdagangan manusia yang diselamatkan ini merupakan yang terbesar sejak kasus serupa menguak dan menjadi isu di kawasan Asia Tenggara.

 

Para korban diselamatkan dari tujuh bangunan di kota Las Pinas, Manila pada Selasa, 27 Juni 2023.

 

"Penyelamatan besar-besaran ini menunjukkan Filipina menjadi basis utama operasi sindikat kejahatan dunia maya," kata polisi, dikutip dari South China Morning Post, Rabu, 28 Juni 2023.

 

Penipuan kejahatan dunia maya telah menjadi masalah besar di Asia dengan laporan orang-orang dari wilayah tersebut dan sekitarnya terpikat untuk mengambil pekerjaan di negara-negara seperti Myanmar dan Kamboja yang dilanda perselisihan.

 

Namun, banyak dari pekerja ini menemukan diri mereka terjebak dalam perbudakan virtual dan dipaksa untuk berpartisipasi dalam penipuan yang menargetkan orang-orang melalui internet.

 

Pada Mei lalu, para pemimpin ASEAN dalam pertemuan KTT ke-42 di Labuan Bajo, Indonesia sepakat untuk memperketat kontrol perbatasan dan penegakan hukum.

 

Para pemimpin ini juga setuju untuk memperluas pendidikan publik melawan sindikat kriminal yang memperdagangkan pekerja ke negara lain, di mana mereka dipekerjakan sebagai penipu di dunia maya.

 

Brigadir Jenderal Sydney Hernia, yang mengepalai unit anti-kejahatan dunia maya kepolisian nasional Filipina mengatakan, polisi bersenjatakan surat perintah menggerebek dan menggeledah gedung-gedung sekitar tengah malam di Las Pinas.

 

Mereka menyelamatkan 1.534 orang Filipina dan 1.190 orang asing dari setidaknya 17 negara lain, termasuk 604 orang Tiongkok, 183 orang Vietnam, 137 orang Indonesia, 134 orang Malaysia, dan 81 orang Thailand.

 

Ada juga beberapa orang dari Myanmar, Pakistan, Yaman, Somalia, Sudan, Nigeria, dan Taiwan.

 

Belum jelas berapa banyak tersangka pemimpin sindikat yang ditangkap.

 

Polisi juga menggerebek tersangka basis kejahatan dunia maya lainnya di pelabuhan bebas Clark, di kota Mabalacat, Provinsi Pampanga utara, Manila pada Mei lalu. Kala itu, hampir 1.400 pekerja Filipina dan asing diduga dipaksa melakukan penipuan mata uang kripto.

 

Beberapa pekerja mengatakan kepada penyelidik bahwa ketika mereka mencoba untuk berhenti, mereka dipaksa untuk membayar sejumlah besar uang untuk alasan yang tidak jelas atau mereka takut akan dijual ke sindikat lain, kata polisi, menambahkan bahwa pekerja juga dipaksa untuk membayar denda atas dugaan pelanggaran bekerja.

 

"Para pekerja dibujuk dengan tawaran gaji tinggi dan kondisi kerja yang ideal di iklan Facebook, tetapi kemudian menemukan bahwa janji itu adalah tipu muslihat," pungkas para pejabat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)