Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Media Indonesia • 23 June 2023 23:44
Jakarta: KedaiKOPI merilis tiga aspek yang tidak tercapai di pemerintahan Joko Widodo, terutama di bidang penegakan hukum. Sebanyak 62,1 persen responden menilai proyek pemerintahan tak luput dari korupsi dan nepotisme. Artinya, masih marak praktek korupsi dan nepotisme di dalam pengerjaan proyek pemerintahan.
“Jumlah responden mencapai 62,1 persen yang menilai bahwa pemerintah ini tidak bersih masih banyak nepotisme,” kata Communication Specialist Lembaga Survei KedaiKOPI Rosnindar Prio Eko Rahardjo, Jumat, 23 Juni 2023.
Kemudian, sebanyak 55,5 responden menilai Jokowi tidak berhasil memberantas kasus korupsi. Adapun 54,5 responden menilai penegakan hukum yang adil belum tercapai.
“Survei ini menunjukkan lemahnya kinerja pemerintahan Jokowi dalam menangani kasus rasuah. Penegakan hukum yang adil jadi aspek soal hukum ini menjadi catatan merah dari masyarakat untuk pemerintahan presiden Jokowi,” jelasnya.
KedaiKOPI menjabarkan hasil survei opini publik seri pertama mengenai tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. Hasilnya 77,1 persen masyarakat disebut puas terhadap kinerja Presiden Jokowi atau mengalami tren meningkat.
“1.200 orang yang kami tanya 77,1 persen menyatakan puas atau kalau di rata-rata itu 6,96 nilainya dari skala 1 sampai 10. Sekarang 77,1 persen beberapa survei sebelumnya masih di Kisaran 75 artinya ada peningkatan. Sisanya mengaku tidak puas sekitar 22,9 persen,” ucapnya.
Survei KedaiKOPI menunjukkan, meskipun mayoritas responden merasa puas dengan kinerja Jokowi, akan tetapi sebanyak 61,3 persen responden menginginkan adanya perubahan kebijakan di pemerintahan yang akan datang. Sementara itu, sebanyak 38,7 persen responden berharap presiden berikutnya melanjutkan kebijakan presiden Jokowi.
Responden yang menginginkan perubahan kebijakan di pemerintahan Jokowi meliputi berbagai aspek. Sebanyak 40,7 persen responden ingin ekonomi yang merata. Adapun sebanyak 28,0 persen responden ingin perubahan di aspek lapangan pekerjaan. Kemudian, sebanyak 23,2 persen responden ingin bahan pokok yang terjangkau.
Survei ini dilakukan pada 29 Mei hingga 7 Juni 2023 dengan metode face-to-face interview atau home visit. Selanjutnya, total ada 1200 responden dengan error sampling sekitar 28,3 persen pada interval kepercayaan 95 persen. (Dominique Hilvy