Trump Sebut Usulan Tukar Wilayah Ukraina-Rusia Sebagian Besar Telah Disepakati

Presiden AS, Donald Trump pada wawancara di Fox News, Jumat, 15 Agustus 2025. (Fox News)

Trump Sebut Usulan Tukar Wilayah Ukraina-Rusia Sebagian Besar Telah Disepakati

Riza Aslam Khaeron • 16 August 2025 15:44

Washington DC: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa usulan pertukaran wilayah dan jaminan keamanan untuk mengakhiri perang Ukraina telah "dinegosiasikan" dan "sebagian besar telah disepakati" setelah pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska pada hari Jumat.

Melansir South China Morning Post (SCMP), pernyataan ini disampaikan Trump dalam wawancara dengan Sean Hannity dari Fox News tak lama setelah pertemuan tersebut.

"Itu adalah poin-poin yang kami negosiasikan dan sebagian besar sudah kami sepakati," ujar Trump ketika ditanya soal kemungkinan akhir perang, termasuk potensi pertukaran wilayah, perluasan wilayah Rusia, dan jaminan keamanan dari AS untuk Ukraina di luar NATO.

Ia menggambarkan pertemuan dengan Putin sebagai "sangat hangat" dan menilai pembicaraan selama tiga jam itu mendekatkan kedua pihak pada kesepakatan damai.

Trump mengatakan banyak hal dibahas dan dinegosiasikan dalam kapasitasnya mewakili kepentingan Ukraina dan keseluruhan situasi NATO. "Kami cukup dekat dengan kesepakatan," ujarnya, seraya menambahkan masih ada satu hal besar yang belum disepakati meski tidak merincikan apa itu.

Namun, Trump juga mengingatkan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Ukraina harus menyetujuinya. Mungkin mereka akan menolak," katanya.

Ia menekankan bahwa Uni Eropa perlu sedikit terlibat dalam proses ini dan bahwa kesepakatan lanjutan bisa mencakup pertemuan antara Zelensky, Putin, dan dirinya.

Mengutip SCMP, Trump menyatakan bahwa delegasi Rusia menyerahkan daftar lebih dari 1.000 tawanan perang di Ukraina yang menurutnya akan segera dibebaskan.

"Kyiv harus menerima mereka," tegas Trump.
 

Baca Juga:
4 Poin Penting Hasil Pertemuan Trump-Putin di Alaska

Trump juga tidak menutup kemungkinan untuk ikut serta dalam pertemuan berikutnya antara Ukraina dan Rusia, bahkan menyebut dirinya bisa hadir jika diinginkan.

"Mereka akan mengatur pertemuan antara Presiden Zelensky dan Presiden Putin dan saya, saya kira," ucapnya.

Sebelum KTT, Trump sudah menyampaikan gagasan pertukaran wilayah sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, namun Presiden Zelensky langsung menolak opsi tersebut.

Kini, Trump mengisyaratkan bahwa dialog lanjutan akan dilakukan antara Rusia dan Ukraina, dan dirinya siap bergabung jika dibutuhkan.

Meski tidak ada kesepakatan resmi yang dicapai dalam KTT tersebut, kedua belah pihak menyebut pembicaraan itu sebagai "produktif" dan langkah penting menuju perdamaian.

Trump kembali menggambarkan Putin sebagai "pribadi yang fantastis", "patriot besar", dan "negarawan ulung" meskipun mengakui bahwa ia adalah lawan negosiasi yang tangguh.

Dalam wawancara yang sama, Trump juga menyinggung kebijakan pendahulunya yang ia nilai menyatukan Rusia dan Tiongkok, dua negara yang menurutnya seharusnya menjadi "musuh alami". Ia menyalahkan Presiden Joe Biden dan Barack Obama karena mendorong kedua negara tersebut untuk menjalin kerja sama strategis.

Menurut Trump, penyatuan dua kekuatan besar itu adalah akibat dari "kebodohan murni" para pemimpin sebelumnya.

"Rusia punya lahan yang sangat luas, Tiongkok punya jumlah penduduk sangat besar, dan Tiongkok butuh lahan Rusia. Tapi karena kebodohan, mereka disatukan," tutur Trump.

Trump juga menegaskan bahwa untuk saat ini, ia tidak mempertimbangkan tarif tambahan terhadap Tiongkok atas pembelian minyak Rusia, meskipun India saat ini dikenai tarif 25 persen untuk hal serupa.

"Saya mungkin akan mempertimbangkannya dalam dua atau tiga minggu ke depan, tapi saat ini belum perlu," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)