Pakar PBB Desak Israel Diskors dari Seluruh Kompetisi Sepak Bola Internasional

Pakar PBB menegaskan bahwa Israel tidak boleh berpartisipasi dalam kompetisi internasional. (Anadolu Agency)

Pakar PBB Desak Israel Diskors dari Seluruh Kompetisi Sepak Bola Internasional

Willy Haryono • 7 October 2025 16:04

London: Seorang pakar hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan agar Israel diskors dari seluruh pertandingan sepak bola internasional. Seruan ini disampaikan setelah Komisi Penyelidikan PBB atas Wilayah Pendudukan Palestina menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan tindakan genosida.

Pelapor Khusus PBB untuk Hak Budaya, Alexandra Xanthaki, menyampaikan rekomendasi tersebut dalam wawancara dengan Anadolu Agency, Senin, 6 Oktober 2025. Ia menilai tidak ada lagi alasan untuk menunda langkah tegas terhadap pelanggaran berat tersebut.

“Kita tidak bisa berpura-pura bahwa semuanya berjalan normal. Asosiasi sepak bola juga tidak bisa berpura-pura demikian,” ujar Xanthaki. Ia menyoroti bahwa organisasi olahraga kerap berbicara soal hak asasi manusia, namun enggan bertindak terhadap pelanggarannya.

Menurut Xanthaki, bukti genosida yang dilakukan Israel kini berasal dari lembaga dan pakar independen yang kredibel. Ia menegaskan, lembaga olahraga dan negara tempat asosiasi tersebut beroperasi memiliki tanggung jawab hukum untuk memastikan tidak ada pelanggaran HAM di dunia olahraga.

Sebagai perbandingan, ia menyinggung larangan terhadap Rusia yang diberlakukan hanya empat hari setelah invasi ke Ukraina pada 2022. “Kita harus konsisten. Ketika genosida terjadi di Gaza, tindakan cepat juga harus diambil,” tegasnya.

Xanthaki juga mengkritik UEFA yang dinilai menunda tindakan dengan alasan menunggu rencana gencatan senjata dari Amerika Serikat. “Rencana itu mengabaikan korban genosida dan peran PBB. UEFA seharusnya bertindak sekarang, dan Israel dapat diterima kembali jika perdamaian telah tercapai,” ujarnya.

Selain itu, ia menyesalkan keputusan FIFA yang menolak usulan larangan terhadap Israel, dan meminta organisasi tersebut meninjau ulang keputusannya demi nilai kemanusiaan dan keadilan.

Xanthaki memperingatkan bahwa jika FIFA dan UEFA terus menunda tindakan, sejumlah klub dan federasi nasional mungkin akan memilih menolak bermain melawan Israel secara mandiri. “Olahraga seharusnya menjadi wadah keadilan dan perdamaian, bukan tempat bagi negara yang melakukan genosida,” pungkasnya. (Keysa Qanita)

Baca juga: PBB Desak Hukum Laut Internasional Dihormati, Terkait Israel Serang Global Sumud Flotilla

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)