Mahkamah Agung/Ilustrasi MI/Susan
Hakim Hedon Problematis
Tri Subarkah • 24 May 2025 23:01
Jakarta: Tamparan keras datang dari Ketua Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto, yang mengolok-olok hakim hedon. Sunarto heran ada hakim bergaya hidup mewah, dan meminta penegak hukum mengusut hal itu.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian & Advokasi Independensi Peradilan (Leip) Muhammad Tanziel Aziezi sepakat dengan Sunarto. Sebab, gaya hidup mewah para hakim berpotensi memengaruhi kualitas putusan pada titik tertentu.
Menurutnya, hakim yang bergaya hidup mewah terus membutuhkan sumber pendanaan yang tinggi untuk mempertahankan gaya hidup. Pada titik itu, Aziezi mengtakan hakim model tersebut lebih rentan melakukan tindakan koruptif guna menopang gaya hidup mewah mereka.
"Atau misalnya hakim tersebut jadi mulai bergaul dengan orang-orang dengan gaya hidup sama di mana orang-orang tersebut sangat potensial menjadi pihak dalam perkara yang ia tangani," ujarnya kepada Media Indonesia, Sabtu, 24 Mei 2025.
| Baca: Aduan Pelanggaran Etik Hakim ke KY Meningkat 50% |
Dalam kondisi tersebut, Aziezi mengatakan hakim tersebut semakin berpotensi memberikan putusan yang condong membela kepentingan pihak-pihak yang memberikan pendanaan atau pihak-pihak dari pergaulannya.
"Yang mana hal ini berpotensi menurunkan kualitas putusan," jelas Aziezi.
Sebelumnya, Sunarto menegur para hakim bergaya hidup mewah dalam acara pembinaan pimpinan dan hakim pengadilan negeri maupun pengadilan tinggi se-Jakarta pada Jumat (23/5). Gaya hidup mewah yang ditampilkan para hakim dinilai Sunarto tak sesuai dengan pendapatan selaku penyelenggara negara.
"Gajinya Rp27 juta, Rp23 juta, (tapi) pakai LV (Louis Vuitton), pakai Bally, pakai Porsche. Enggak malu," kata Sunarto.
"Arlojinya Rp1 miliar. Kok enggak malu?" sambungnya.