Korea Utara Kembali Dukung Rusia Tanpa Syarat dalam Perang Ukraina

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (KCNA)

Korea Utara Kembali Dukung Rusia Tanpa Syarat dalam Perang Ukraina

Willy Haryono • 13 July 2025 09:19

Pyongyang: Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menegaskan kembali dukungan “tanpa syarat” kepada Rusia dalam perang yang masih berlangsung di Ukraina, menurut laporan media pemerintah Korea Utara, KCNA, Minggu, 13 Juli 2025.

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Pyongyang, Kim menyatakan bahwa negaranya berdiri di belakang “semua langkah yang diambil oleh kepemimpinan Rusia” untuk menghadapi “akar penyebab krisis Ukraina.”

Pernyataan ini memperkuat kolaborasi militer kedua negara yang semakin erat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut pejabat Barat, Korea Utara diduga telah mengirim sekitar 11.000 personel militernya ke Rusia sepanjang tahun lalu untuk membantu dalam konflik melawan Ukraina.

KCNA melaporkan bahwa pertemuan antara Kim dan Lavrov berlangsung pada Sabtu dalam “suasana penuh kepercayaan kamerad yang hangat.” Kim juga menyampaikan keyakinannya bahwa rakyat dan tentara Rusia akan “meraih kemenangan dalam perjuangan suci mempertahankan martabat dan kepentingan dasar negara.”

Melalui kanal Telegram, Kementerian Luar Negeri Rusia mengunggah video yang memperlihatkan Lavrov dan Kim berjabat tangan serta berpelukan, menandai eratnya hubungan bilateral kedua negara.

Lavrov juga menggelar pertemuan dengan Menlu Korea Utara Choe Son-hhui dan menyampaikan rasa terima kasih kepada para prajurit Korea Utara yang disebut “heroik” karena telah bergabung dalam upaya militer Rusia, menurut kantor berita Rusia, TASS.

Dukungan militer terbaru dari Korea Utara ini muncul ketika Presiden AS Donald Trump kembali melanjutkan pengiriman bantuan militer ke Ukraina, setelah sempat ditangguhkan sementara

 Dalam wawancara dengan NBC News, Trump menyebut telah mencapai kesepakatan dengan NATO untuk mengirim sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina melalui aliansi tersebut, menyusul gelombang serangan udara Rusia.

Korea Utara pertama kali mengakui secara terbuka pengiriman pasukannya ke Rusia pada April lalu, beberapa bulan setelah Ukraina dan negara-negara Barat mengungkap adanya pergerakan besar pasukan Korea Utara ke garis depan Rusia–Ukraina.

Juni tahun lalu, Kim dan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani kesepakatan pertahanan, yang mencakup komitmen saling membantu jika salah satu pihak menghadapi “agresi.”

Selain personel militer, Korea Utara juga menjanjikan pengiriman ribuan tenaga kerja untuk membantu membangun kembali wilayah Kursk di Rusia yang hancur akibat perang, sebagaimana disampaikan pejabat keamanan Moskow bulan lalu.

Baca juga:  Korut Akan Kirim Ribuan Pekerja untuk Rekonstruksi Wilayah Kursk di Rusia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)