10 Komoditas Ekspor Indonesia Terancam Tarif Trump Jadi Berita Populer Ekonomi

Presiden AS, Donald Trump. (EFE/EPA/ALLISON ROBBERT / POOL)

10 Komoditas Ekspor Indonesia Terancam Tarif Trump Jadi Berita Populer Ekonomi

Eko Nordiansyah • 11 July 2025 08:25

Jakarta: Pemberitaan mengenai 10 komoditas ekspor asal Indonesia terancam karena tarif Trump menjadi berita paling populer di Kanal Ekonomi Metrotvnews.com, Kamis, 10 Juli 2025. Selain itu ada pemberitaan mengenai daftar penyakit yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan.

Berikut berita paling populer di Kanal Ekonomi Metrotvnews.com:

1. Karena Tarif Trump, 10 Komoditas Ekspor Indonesia Ini Bisa Terancam

Presiden AS, Donald Trump, resmi menetapkan tarif impor baru sebesar 32% untuk barang-barang dari Indonesia, dan aturan ini mulai berlaku 1 Agustus 2025. Kebijakan ini jelas bikin waswas banyak eksportir Indonesia, terutama karena produk-produk unggulan yang selama ini jadi tulang punggung ekspor ke Amerika langsung terancam.

Baca selengkapnya di sini

2. Catat Daftar Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan 2025

BPJS Kesehatan memberikan perlindungan kesehatan menyeluruh kepada masyarakat. Meski begitu, terdapat beberapa kondisi medis yang tidak termasuk dalam cakupan layanannya.

Baca selengkapnya di sini

3. Indonesia Terancam Tarif Lebih Tinggi dari Trump Gegara BRICS

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Sutrisno mengungkapkan kekhawatiran bahwa Indonesia berpotensi dikenakan tarif impor lebih tinggi oleh Amerika Serikat, terutama setelah bergabung dengan BRICS.

Baca selengkapnya di sini

4. RI Punya Waktu 3 Minggu untuk Kebut Negosiasi Tarif Trump

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia dan AS sepakat untuk mengintensifkan kembali perundingan tarif dalam tiga minggu ke depan (sampai menjelang tanggal pemberlakuan 1 Agustus 2025). Negosiasi merupakan bagian upaya untuk memastikan hasil terbaik bagi kedua belah pihak.

Baca selengkapnya di sini

5. Kenapa Lulusan Perguruan Tinggi Banyak yang Menganggur? Ini Penjelasan Resmi Pemerintah

Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Darmawansyah mengungkapkan, tingginya tingkat pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi disebabkan ketidaksesuaian (mismatch) antara kompetensi lulusan dan kebutuhan dunia kerja.

Baca selengkapnya di sini

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)