Transparansi KPK di Kasus Korupsi Taspen Dipuji

Jakarta: Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, menyambut positif dan menyampaikan apresiasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, Lembaga Antirasuah tersebut dinilai transparan dan tegas dalam mengembalikan uang rampasan dari kasus korupsi PT Taspen.

Apresiasi ini disampaikan Rudianto setelah KPK menyerahkan aset rampasan senilai Rp300 miliar kepada pihak perbankan penerima, sebagaimana dipublikasikan dalam konferensi pers. Dana tersebut merupakan bagian dari uang sitaan perkara korupsi yang merugikan keuangan negara dan dana pensiunan.

Menurut Rudianto, tindakan KPK tersebut merupakan wujud nyata komitmen lembaga antirasuah dalam memulihkan kerugian negara sekaligus memastikan hak-hak publik, terutama para pensiunan ASN tetap terlindungi.

“Saya memberikan apresiasi kepada KPK yang telah menunjukkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengembalian uang hasil rampasan. Ini langkah penting dan harus menjadi standar dalam setiap penyelesaian kasus korupsi,” kata Rudianto melalui keterangan tertulis, Jumat, 21 November 2025.

Anggota Fraksi NasDem itu menyampaikan juga menilai bahwa langkah KPK menampilkan uang tunai Rp300 miliar dalam konferensi pers merupakan bentuk komunikasi publik yang efektif. Sebab, memberikan bukti konkret terhadap masyarakat bahwa proses pengembalian aset benar-benar dilakukan.

Baca juga: KPK Bantah Rp883 Miliar yang Diserahkan ke Taspen Hasil Pinjaman Bank

“Publik butuh bukti nyata. Ketika KPK menunjukkan secara terbuka uang sitaan itu, kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum semakin meningkat,” tambahnya.

Lebih lanjut, politikus asal Sulawesi Selatan itu menegaskan bahwa Komisi III DPR RI akan terus mendukung langkah-langkah KPK dalam memperkuat pemulihan aset hasil korupsi. Serta, memastikan dana negara kembali ke tempat yang semestinya.

“Pemulihan aset adalah bagian penting dari pemberantasan korupsi. Kita berharap KPK terus memperkuat fungsi ini agar kasus korupsi tidak hanya berhenti pada penindakan, tetapi juga pemulihan kerugian negara,” tutupnya.

Dengan apresiasi ini, Rudianto berharap momentum positif tersebut dapat menjadi pijakan bagi KPK dalam meningkatkan efektivitas upaya pemberantasan korupsi dan menjaga integritas pengelolaan keuangan negara.