Presiden Slovakia Peter Pellegrini. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 24 November 2025 13:22
Bratislava: Presiden Slovakia Peter Pellegrini menyatakan dukungannya terhadap rencana perdamaian yang diusulkan Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina. Ia menyebut proposal 28 poin itu sebagai langkah awal yang kuat dan serius menuju penyelesaian konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga setengah tahun. Ia juga mengapresiasi upaya diplomatik Washington, sembari menegaskan perlunya pekerjaan tambahan untuk mencapai penyelesaian yang komprehensif.
Pellegrini menekankan bahwa hasil yang berarti hanya dapat dicapai melalui perjanjian nyata antara Ukraina dan Rusia, dengan dukungan kuat dari AS, Uni Eropa, NATO, serta mitra internasional lainnya. Menurutnya, perdamaian yang berkelanjutan memerlukan konsensus dan dukungan internasional yang luas.
Ia menilai proposal 28 poin tersebut merupakan langkah besar ke arah yang benar, meski tantangan diplomatik tetap ada. Pernyataan ini muncul seiring berlangsungnya diskusi di Jenewa antara perwakilan AS, Ukraina, dan negara-negara Eropa mengenai detail rencana perdamaian itu. Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengisyaratkan bahwa draf saat ini bukan tawaran final, menunjukkan adanya ruang fleksibilitas dalam negosiasi.
Rencana tersebut memicu diskusi luas di kalangan diplomatik internasional, dengan sejumlah pengamat menyebutnya sebagai proposal paling realistis sejauh ini untuk mengakhiri perang berkepanjangan tersebut.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadapi keputusan sulit terkait persyaratan yang diajukan dalam proposal itu. Beberapa poin kunci mencakup konsesi teritorial kepada Rusia, pembatasan kemampuan militer Ukraina, serta pencabutan resmi aspirasi keanggotaan NATO.
Para pemimpin dari sembilan negara Eropa, ditambah Jepang dan Kanada, menyatakan kekhawatiran bahwa pembatasan militer tersebut berpotensi melemahkan keamanan Ukraina. Hal ini menciptakan dilema rumit bagi Kiev menjelang tenggat waktu tanggapan pada Kamis. (Kelvin Yurcel)
Baca juga: Asal-Usul Proposal 28 Poin Konflik Ukraina, Buatan AS atau Rusia?