Sempat Tergelincir Gegara DeepSeek, Saham AS Mulai Bangkit Lagi

Ilustrasi pergerakan saham AS di Wall Street. Foto: Freepik.

Sempat Tergelincir Gegara DeepSeek, Saham AS Mulai Bangkit Lagi

Husen Miftahudin • 29 January 2025 08:28

New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street menguat pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena investor kembali beralih ke saham-saham teknologi menyusul aksi jual tajam yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap persaingan kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek.

Mengutip Xinhua, Rabu, 29 Januari 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 136,77 poin, atau 0,31 persen, menjadi 44.850,35. Indeks S&P 500 naik 55,42 poin, atau 0,92 persen, menjadi 6.067,7. Indeks Nasdaq Composite naik 391,75 poin, atau 2,03 persen, menjadi 19.733,59.

Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor barang konsumsi pokok dan utilitas memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,50 persen dan 1,39 persen. Sementara itu, sektor teknologi dan layanan komunikasi memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 3,60 persen dan 1,26 persen.


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)

Analis mengaitkan reli teknologi dengan perburuan harga murah dan keyakinan terhadap profitabilitas jangka panjang AI, meskipun DeepSeek baru-baru ini mengalami gangguan.

"Pemulihan hari ini sudah diantisipasi mengingat besarnya aksi jual kemarin. Semuanya dihancurkan secara massal tanpa banyak pertimbangan mengenai eksposur masing-masing perusahaan," kata Cody Acree, analis industri chip di Benchmark Company. 

Nvidia bangkit tajam, ditutup 8,82 persen lebih tinggi setelah mengalami rekor kerugian USD589 miliar dalam kapitalisasi pasar pada perdagangan Senin. Reli tersebut menandai pemulihan signifikan bagi pembuat chip tersebut, yang tetap menjadi penentu bagi sektor teknologi.

Meskipun ada beberapa keraguan atas klaim biaya DeepSeek, CEO OpenAI Sam Altman menyebut perusahaan itu sebagai model yang mengesankan. "Kami tentu akan memberikan model yang jauh lebih baik dan sungguh menggembirakan memiliki pesaing baru," tegas Altman dalam unggahannya di media sosial.
 

Baca juga: Ancaman Startup AI Tiongkok, S&P 500 dan Nasdaq Merosot
 

Pertemuan Fed bayangi saham-saham AS


Sementara itu, pertemuan kebijakan Federal Reserve yang berlangsung selama dua hari juga membayangi aktivitas perdagangan, dengan pasar mengantisipasi tidak adanya penurunan suku bunga segera tetapi mencari kejelasan tentang strategi moneter bank sentral tahun 2025.

Sinyal kehati-hatian Ketua Fed Jerome Powell sebelumnya tentang inflasi dan suku bunga telah membuat investor waspada, meskipun optimisme tentang pemulihan laba perusahaan yang meluas memberikan beberapa dukungan.

Terkait berita perusahaan lainnya, saham Starbucks naik 0,37 persen pada Selasa menyusul laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. Jaringan kedai kopi tersebut melampaui estimasi pendapatan dan laba, meskipun penjualan di toko yang sama menurun selama empat kuartal berturut-turut.

Perusahaan menekankan komitmennya terhadap strategi pemulihan yang sedang berlangsung, yang bertujuan untuk mengatasi tantangan yang memengaruhi kinerja.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)