PPATK: Aktivitas Judol pada 2025 Dapat Ditekan 10%

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana. Metrotvnews.com/Siti Yona

PPATK: Aktivitas Judol pada 2025 Dapat Ditekan 10%

Siti Yona Hukmana • 2 May 2025 22:04

Jakarta: Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menyebut tingkat aktivitas judi online dapat ditekan 10 persen dari Januari-Mei 2025. Hal ini terjadi usai pemerintah membentuk Desk Pemberantasan Perjudian Daring.

Ivan menyebut pertumbuhan aktivitas judi online selama 2022-2023 mencapai 213 persen atau perputaran uangnya sampai Rp327 triliun. Setelah dibentuk Desk Pemberantasan Judol, pemerintah dan kementerian lembaga selalu berkoordinasi untuk memperkuat pemberantasan judol sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

"Sehingga, pertumbuhan tahun ini kita tekan sampai 10 persen. Bayangkan, sebelumnya tumbuh 213 persen, sekarang tumbuh 10 persen. Ini sudah jauh lebih baik," ujar Ivan.

Dia mengapresiasi kinerja pemerintah dan stakeholder terkait, salah satunya Polri, dalam upaya pemberantasan judol. Bila Bareskrim Polri tidak serius, kata dia, perputaran uang judol pada 2024 bisa sampai Rp981 triliun.

Namun, PPATK memprediksi sampai 2024 pertumbuhan bisa ditekan dengan keseriusan kerja sampai Rp440 triliun. Dan, hasilnya justru lebih baik.

"Tapi ternyata hasilnya jauh lebih baik. Kolaborasi seperti yang Pak Kabareskrim (Komjen Wahyu Widada) sampaikan tadi menghasilkan hasil yang jauh lebih baik. Pertumbuhan berhenti di Rp359 triliun. Pertumbuhan dari Rp327 (triliun) berhenti di Rp359 (triliun), dari prediksi Rp440 triliun. Dan itu prestasi kolaborasi," terang dia.
 

Baca Juga: 

Kabareskrim ke Masyarakat: Berhenti Bermain Judol!


Ivan mengatakan PPATK selalu siap membantu Polri dalam memberikan laporan hasil analisis (LHA) untuk diselidiki agar kasus ini dapat terus ditekan. Sebab, kata dia, judi online sudah semakin berbahaya, bisa berdampak pada istri bakar suami, bunuh diri, dan lainnya.

"Itu yang kita jaga. Masa depan Indonesia, Indonesia emas yang dicanangkan oleh Pak Presiden itu, kuncinya adalah di situ. Judi online itu bisa dimaknai sebagai gaming, sebagai hiburan, tapi di balik itu kehancurannya luar biasa," ujar Ivan. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)