Guru Sekolah Rakyat Mundur, Dinsos Jatim Lapor ke Mensos Cari Guru Pengganti

ilustrasi medcom.id

Guru Sekolah Rakyat Mundur, Dinsos Jatim Lapor ke Mensos Cari Guru Pengganti

Amaluddin • 7 August 2025 19:36

Surabaya: Program Sekolah Rakyat (SR) di Jawa Timur menghadapi tantangan di awal pelaksanaannya. Sejumlah guru yang telah direkrut untuk mengajar di sekolah berasrama tersebut memilih mundur sebelum proses belajar mengajar dimulai. 

"Kami mengambil langkah cepat, termasuk melaporkan situasi ini ke Menteri Sosial (Mensos)," kata Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani, dikonfirmasi, Kamis, 7 Agustus 2025.

Novi mengatakan bahwa mundurnya para guru disebabkan berbagai alasan personal, salah satunya adalah jarak antara domisili guru dan lokasi sekolah yang jauh dan terpencil.

“Gurunya itu istilahnya bukan mundur. Mereka belum sempat mulai mengajar karena ada pertimbangan pribadi. Utamanya soal lokasi sekolah yang jauh dari tempat tinggal mereka,” ujar Novi.
 

Baca:

150 Sekolah Rakyat akan Diresmikan pada Akhir Tahun Ini


Novi tak memerinci jumlah guru yang mengundurkan diri, namun memastikan kasus ini terjadi di beberapa sekolah. Ia menyebut Dinsos telah menerima laporan dari kepala sekolah dan langsung berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos).

“Tugas kami adalah menjembatani laporan dari kepala sekolah kepada Kemensos, agar segera ditindaklanjuti. Namun, soal penyediaan tenaga pengajar bukan hanya tugas Kemensos, tapi juga menjadi kewenangan Kementerian Pendidikan,” jelas Novi.

Novi menjelaskan mencari pengganti guru di SR bukanlah hal mudah. Pasalnya, guru di sekolah ini harus menjalankan peran ganda: sebagai pengajar dan sekaligus sebagai pengasuh bagi siswa-siswi yang tinggal di asrama.

“Guru SR ini tidak bisa hanya datang, mengajar, lalu pulang. Mereka harus mendampingi siswa seperti orang tua, karena anak-anak yang bersekolah di SR berasal dari keluarga sangat miskin, kategori Desil 1 dan 2, dan tinggal penuh di asrama seperti di pesantren,” ucap Novi.

Untuk mengisi kekosongan guru, Dinsos saat ini aktif mencari kandidat pengganti dan mendorong adanya percepatan penempatan guru dengan dukungan Kemensos dan Kemendikdasmen. Tapi, Novi memastikan bahwa pelaksanaan program Sekolah Rakyat di Jawa Timur tetap berjalan.

Hingga awal Agustus 2025, sebanyak 15 SR sudah beroperasi – terdiri dari 12 sekolah tahap 1A dan 3 sekolah tahap 1B. Empat sekolah tambahan dijadwalkan beroperasi pada pertengahan Agustus mendatang.

“Total akan ada 19 Sekolah Rakyat di Jatim. Ini tetap berjalan, meski ada guru mundur,” tandas Novi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)