Semakin banyak warga Sudan yang kelaparan di tengah konflik bersenjata. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 9 August 2025 18:16
Jenewa: Kelaparan dan penyakit kian menyebar di negara Sudan yang dilanda perang, dengan banyak warga kekurangan makanan di sejumlah wilayah. Sebanyak 25 juta orang kini mengalami kerawanan pangan akut dan hampir 100.000 kasus kolera tercatat sejak Juli tahun lalu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat, 8 Agustus
Konflik antara militer Sudan dan kelompok saingan Rapid Support Forces (RSF) telah memaksa jutaan orang mengungsi dan membagi negara itu menjadi zona-zona kendali yang saling bersaing. RSF masih bercokol kuat di Sudan bagian barat, sementara pemangkasan dana menghambat bantuan kemanusiaan.
“Kekerasan tanpa henti telah mendorong sistem kesehatan Sudan ke ambang kehancuran, menambah krisis yang sudah ditandai oleh kelaparan, penyakit, dan keputusasaan,” kata Pejabat Darurat Senior WHO, Ilham Nour, dalam sebuah pernyataan.
“Kelaparan memperburuk beban penyakit,” lanjut dia, seperti dikutip dari AsiaOne, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Ilham menambahkan bahwa sekitar 770.000 anak di bawah usia lima tahun diperkirakan akan menderita gizi buruk akut parah tahun ini.
Kolera juga telah melanda kamp pengungsi Darfur di wilayah timur Chad, negara tetangga Sudan, kata badan pengungsi PBB (UNHCR) pada Jumat.
Wabah di permukiman pengungsi Dougui sejauh ini telah mengakibatkan 264 kasus dan 12 kematian, ujar Patrice Ahouansou, koordinator situasi UNHCR di wilayah tersebut. Kondisi itu mendorong badan PBB tersebut untuk menangguhkan pemindahan pengungsi dari perbatasan dengan Sudan demi mencegah kasus baru.
“Tanpa tindakan segera, termasuk memperluas akses terhadap pengobatan, air bersih, sanitasi, kebersihan, dan yang terpenting relokasi dari perbatasan, lebih banyak nyawa akan terancam,” ujar Ahouansou dalam pengarahan di Jenewa.
Baca juga: Kota Sudan Diserbu Paramiliter, Warga Hadapi Teror dan Kelaparan