Asap dari serangan Rusia di Ukraina. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 8 November 2025 16:55
Kyiv: Serangan besar-besaran Rusia menghantam infrastruktur energi Ukraina, menewaskan satu orang dan memicu pemadaman listrik di sejumlah wilayah, kata otoritas Kyiv pada Sabtu, 8 November 2025.
Dalam beberapa bulan terakhir, Moskow meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina, termasuk fasilitas gas alam yang menjadi sumber utama bahan bakar pemanas di negara itu. Para ahli memperingatkan risiko gangguan pemanasan menjelang musim dingin.
“Musuh kembali melancarkan serangan besar terhadap infrastruktur energi Ukraina. Karena hal itu, pemadaman listrik darurat diberlakukan di sejumlah wilayah,” tulis Menteri Energi Svitlana Grynchuk di media sosial tanpa menyebut lokasi spesifik.
“Pemadaman listrik darurat akan dicabut setelah situasi di sistem energi stabil. Terlepas dari rencana musuh, Ukraina akan tetap memiliki cahaya dan kehangatan musim dingin ini," tambahnya, seperti dikutip dari France 24.
Sirene serangan udara berbunyi di seluruh Ukraina pada Jumat malam, dengan otoritas di timur laut Kharkiv dan selatan Odesa melaporkan serangan drone terhadap fasilitas energi. Serangan di kota timur Dnipro menghantam gedung sembilan lantai, menewaskan seorang wanita dan melukai enam orang lainnya, termasuk seorang anak, menurut layanan darurat.
Di ibu kota Kyiv, otoritas sipil dan militer melaporkan puing-puing yang jatuh menyebabkan kebakaran di dua lokasi di distrik pusat Petchersky.
Rusia telah menargetkan jaringan listrik dan pemanas Ukraina sepanjang hampir empat tahun invasinya, menghancurkan sebagian besar infrastruktur sipil penting. Gubernur Odesa, Oleg Kiper, mengatakan serangan drone pada Jumat malam juga merusak salah satu fasilitas energi di wilayahnya, meski tidak menimbulkan korban jiwa.
Serangan berulang terhadap jaringan energi memicu kekhawatiran akan gangguan pemanasan di tengah perang yang memasuki musim dingin keempat. Sekolah Ekonomi Kyiv memperkirakan serangan-serangan tersebut telah mematikan separuh produksi gas alam Ukraina.
Pakar energi terkemuka Ukraina, Oleksandr Kharchenko, memperingatkan bahwa jika dua pembangkit listrik dan pemanas utama Kyiv berhenti beroperasi lebih dari tiga hari saat suhu turun di bawah minus 10 derajat Celsius, ibu kota bisa menghadapi “bencana teknologi”.
Sebagai balasan, Ukraina meningkatkan serangan drone terhadap depot minyak dan kilang di Rusia dalam beberapa bulan terakhir, untuk memutus ekspor energi vital Moskow dan memicu kelangkaan bahan bakar di sana.
Gubernur wilayah Volgograd, Andrei Botcharov, melaporkan bahwa serangan drone Ukraina pada Jumat malam juga menyebabkan pemadaman listrik di wilayah Rusia selatan tersebut.
Baca juga: Rusia Luncurkan 9 Rudal dan Puluhan Drone Penghancur ke Ukraina