Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15.410/USD

Ilustrasi rupiah. Foto: MI.

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15.410/USD

Arif Wicaksono • 5 September 2024 17:03

Jakarta: Laju mata uang rupiah ditutup menguat seiring dengan kuatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.
 

Baca juga: Kamis Pagi, Rupiah Menguat 0,49% ke Level Rp15.403/USD


Kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) mencatat mata uang rupiah menguat ke level Rp15.410 per USD pada Kamis, 5 September 2024, dari posisi sebelumnya di level Rp15.490 per USD.

Rupiah mendapatkan sentimen dari prospek penurunan suku bunga yang lebih besar sebesar 50 basis poin pada pertemuan Federal Reserve (Fed) akhir bulan ini mendapat dorongan besar kemarin karena penurunan pembukaan lapangan kerja yang lebih besar dari perkiraan menunjukkan pasar tenaga kerja berisiko melemah lebih tajam.

Lowongan pekerjaan

Jumlah tenaga kerja turun lebih dari yang diharapkan pada Juli menjadi 7,67 juta dari 7,91 juta yang direvisi turun pada bulan Juni, mendorong rasio lowongan kerja terhadap pengangguran menjadi 1,07 banding 1, di bawah tingkat sebelum pandemi.

Dengan pasar tenaga kerja yang kini berada di kursi penggerak kebijakan moneter, setiap pembaruan tentang kesehatan, atau kekurangannya, menjadi semakin penting.

Data pembukaan lapangan kerja yang lebih lemah muncul hanya beberapa hari sebelum Laporan pekerjaan bulan Agustus yang akan dirilis pada hari Jumat. Citi memperkirakan 125.000 pekerjaan baru di bawah konsensus dan tingkat pengangguran 4,3 persen pada laporan pekerjaan Agustus yang didorong oleh perlambatan yang sedang berlangsung di sektor pariwisata, perhotelan, dan perekrutan pemerintah.

Investor hadapi banyak data penting

Sementara itu, Analis Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, investor bersiap menghadapi minggu yang dipenuhi dengan data penting, termasuk laporan penggajian AS yang akan dirilis pada Jumat.  Laporan pekerjaan ini diharapkan akan berdampak besar pada keputusan Federal Reserve, yang akan dirilis pada 18 September 2024 .

"Antisipasi terhadap data penggajian ini menyusul komentar dari Ketua Fed Jerome Powell bulan lalu, yang menandakan dimulainya penurunan suku bunga karena kekhawatiran tentang melemahnya pasar tenaga kerja. Kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan Federal Reserve menjadi titik fokus bagi investor," terang Ibrahim.

Menurut alat CME FedWatch, ada peluang 63 persen untuk penurunan sebesar 25 basis poin dan peluang 37 persen untuk penurunan sebesar 50 basis poin. Secara keseluruhan, pasar telah memperhitungkan total 100 basis poin dalam penurunan suku bunga sepanjang tahun.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)