Ilustrasi kemiskinan. Foto: Dok Metro TV
Media Indonesia • 20 November 2023 06:56
Jakarta: Pemerintah optimis target penurunan kemiskinan ekstrem dapat mencapai kisaran 0,5 persen pada 2024. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa sejauh ini, pemerintah sudah on the track untuk mencapai target ini.
“InsyaAllah sudah on the track. Posisi hingga September 2022 berada di 1,12 persen. Atau turun 0,62 persen dari 2021. Kalau capaian 2023 sama dengan capaian 2022, mestinya di akhir tahun ini kemisikinan ekstrem berada di kisaran 0,5 persen,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu, 19 November 2023.
Dengan demikian, Muhadjir meyakini pada tahun depan target penghapusan kemiskinan ekstrem dapat tercapai. “Paling tidak mendekati nol lah,” kata Muhadjir.
Secara terpisah, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teguh Dartanto mengatakan hal yang sama di mana penurunan kemiskinan ekstrem on the track. Menurutnya, posisi Maret 2023 sudah berada di angka 1,12 persen dan menurun sebesar 0,92 persen poin.
“Sehingga tahun depan saya rasa angkanya akan menurun mendekati nol persen,” tegas Teguh.
Kendati demikian, menurut dia isu utama saat ini seharusnya bukan di kemiskinan ekstrem, melainkan kemiskinan versi BPS yang angkanya sampai saat ini masih berada di 9,4 persen.
“Dengan pola penurunan seperti saat ini, akan sangat sulit mencapai tujuh persen seperti target pemerintah di 2024,” tuturnya.
Menurut Teguh, untuk kemiskinan ekstrem tidak ada kendala berarti. Tetapi untuk mencapai penurunan kemiskinan BPS, perlu usaha yang extra ordinary untuk mencapai target tujuh persen.
“Menurut saya kecil kemungkinan akan terjadi. Jika terjadi penurunan kemiskinan mencapai tujuh persen di 2024 atau menurun 2,4 persen poin dalam kurun waktu setahun, sangat mustahil atau bahkan di luar nalar karena pengalaman selama ini angka kemiskinan hanya menurun 0,2 sampai 0,3 persen per tahun,” ujar Teguh. (Despian Nurhidayat)