Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Foto: tangkapan layar Metro TV
Achmad Zulfikar Fazli • 2 November 2023 16:53
Jakarta: Gerakan PINK (Perempuan untuk Indonesia Kuat) atau PINK Movement membentuk relawan pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam Pilpres 2024. Perempuan dinilai menjadi sasaran yang sangat diperhitungkan dalam mendulang suara di setiap ajang pesta demokrasi lima tahunan ini.
Salah satu penggagas PINK Movement, Donna H. Pediarto, memaparkan data pemilih dalam Pemilu 2024 dari Komisi Pemilihan Umum, jumlah pemilih perempuan mencapai 102,58 juta dan laki-laki 102,21 juta. Perempuan disebut sebagai kelompok pemilih yang cermat dan kritis dalam memilih calon presiden dan calon wakil presiden.
“Kita semua tahu bahwa perempuan pada akhirnya menjadi faktor sentral dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Perempuan adalah tulang punggung keberlangsungan sebuah keluarga, baik secara sosial maupun secara ekonomi,” kata Donna dalam keterangan tertulis, dilansir pada Kamis, 2 November 2023.
Dia menyampaikan di setiap pilpres, isu-isu perempuan selalu menjadi topik yang dikedepankan. Ironisnya, begitu pilpres berlalu, waktu lima tahun menuju pilpres berikutnya menjadi waktu yang begitu lambat dan lama bagi kaum perempuan.
"Perempuan dan anak-anak kembali menjadi bagian dari masyarakat yang tertinggal atau bahkan ditinggalkan dalam berbagai aksi dan kebijakan yang tidak berpihak,” ujar Donna.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat menyatukan semangat dan kepedulian serta keberpihakan kepada perempuan dan anak-anak. Dia mengeklaim istri Ganjar, Atikoh, sebagai sosok perempuan yang sejak lama sudah berkutat dengan bersungguh-sungguh dalam upaya mencari solusi pada isu-isu perempuan dan anak-anak, yaitu kesehatan ibu dan anak, penegakan hukum untuk kekerasan pada perempuan, tingkat kesenjangan gender di dunia kerja, di bidang politik dan ekonomi, serta pemenuhan hak-hak anak.
Dia menyebut Atikoh kerap terjun langsung dalam banyak giat yang berfokus pada isu parenting dan kesehatan mental anak dan remaja. Di samping itu, Ganjar diklaim sebagai sosok pemimpin yang sudah punya rekam jejak, wawasan gender, serta keberpihakan dan pengentasan problema kaum perempuan dan anak-anak.
“Melalui tagar #2024AtikohIbuNegara, kami mengajak seluruh anak bangsa memahami pentingnya peran ibu negara pendamping capres dalam menangani isu-isu perempuan dan keluarga. Kami juga mendorong seluruh perempuan Indonesia untuk aktif bergiat dan peduli dengan dinamika politik yang berkembang saat ini, karena peran serta perempuan sangat menentukan masa depan NKRI,” kata perwakilan dari PINK Movement, Rulita Anggraini.
Berdasarkan survei Charta Politika, pemilih perempuan banyak yang mendukung Ganjar sebagai capres dengan 38 persen. Posisi kedua ialah Prabowo Subianto sebesar 32 persen dan Anies Baswedan 23 persen. Sedangkan yang tidak tahu/tidak jawab 7 persen.
Kemudian, di kelompok responden ibu rumah tangga, sebanyak 39 persen memilih Ganjar, 32 persen memilih Prabowo, 22 persen memilih Anies, dan 7 persen tidak tahu/tidak jawab. Survei ini dilakukan terhadap 2 ribu responden pada September 2023 dengan margin of error 2,4 persen.
Salah satu penggerak PINK Movement, Chicha Koeswoyo, menyampaikan gerakan yang direpresentasikan melalui sosok Atikoh dan warna PINK ini juga melibatkan partisipasi berbagai organ dan komunitas relawan pendukung Ganjar-Mahfud, terutama dari kelompok perempuan yang bergerak bersama menyuarakan kekuatan perempuan dalam pilpres tahun depan.
“Warna PINK bukan warna aspirasi politik tertentu dan tidak berafiliasi dengan kelompok politik manapun. PINK menyatukan aspirasi yang berpihak pada perempuan. Mari bersatu dalam warna PINK. Ekspresikan dengan PINK!” ujar Chicha Koeswoyo.