Banyak Petugas Pemilu Meninggal, Pengamat: Persoalan Teknis yang Tak Diperhatikan

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Banyak Petugas Pemilu Meninggal, Pengamat: Persoalan Teknis yang Tak Diperhatikan

Fachri Audhia Hafiez • 21 February 2024 16:15

Jakarta: Pengamat Sosial, Paulus Januar, menilai banyaknya petugas penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang meninggal karena berbagai faktor lantaran dipengaruhi persoalan teknis yang tak dibereskan. Hal itu menyebabkan kondisi fatal.

"Ini cuma masalah teknis, teknis yang tidak diperhatikan, yang bisa berakibat fatal yaitu kematian dari petugas yang kita sayangkan," kata Paulus kepada Medcom.id di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024.

Menurut dia, meninggalnya para petugas tidak akan terjadi jika KPU memikirkan secara matang. Misalnya, menambah petugas di tengah banyaknya beban kerja.

"Nah ini kelihatannya karena beban kerja, perlu diperhitungkan. Jangan beban kerja yang terlalu berat atau memang kalau pekerjaannya demikian penyediaan tenaganya yang harus ditambah," ujar dia.
 

Baca juga: 

Petugas KPPS Kota Bandung Meninggal Bertambah 1


Mantan Ketua Umum PP Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) itu menekankan bahwa penyelenggaraan pemilu mestinya selalu dirancang secara matang. Kasus meninggalnya para petugas harus jadi catatan penting supaya tak terulang pada Pilkada Serentak 2024.

"Harus sesuai dengan rencana dan sebenernya bisa dihitung kan beban kerja berapa, kemampuan orang mengerjakan itu, berapa, sehingga diperlukan berapa banyak sumber daya yang diperlukan," ucap Paulus.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan kasus kematian petugas penyelenggara pemilihan umum (pemilu). Total ada 84 orang meninggal berdasarkan laporan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"KPU angkanya 71 untuk yang tanggal 14-18 Februari. Sementara Bawaslu ada tambahan 13 orang. Jadi totalnya ada 84 orang yang meninggal sampai sekarang," kata Budi dalam konferensi pers di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin, 19 Februari 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)