Harga Emas Turun Hampir 2%

Chicago: Harga emas turun pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), setelah mendekati rekor puncaknya di sesi sebelumnya. Ambruknya harga emas ini disebabkan oleh perkasanya dolar Amerika Serikat (AS).

Namun demikian, harga emas dunia disebut tetap siap untuk kenaikan mingguan setelah pengumuman Federal Reserve AS dimana mereka mengantisipasi penurunan suku bunga tiga kali pada tahun ini.

Mengutip Livemint.com, Sabtu, 23 Maret 2024, harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD2.166,20 per ons. Indeks berada pada kenaikan mingguan keempat dalam lima minggu, saat ini naik sebesar 0,5 persen. Emas berjangka AS juga mengalami penurunan 0,8 persen menjadi USD2.168.

Kenaikan dolar mendorongnya ke level tertinggi dalam sebulan, sehingga meningkatkan harga emas bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga emas turun hampir dua persen dari harga tertinggi kemarin yang dibebani oleh profit-booking/likuidasi jangka panjang, dan rebound tajam dalam indeks dolar AS di atas 104, menyusul peristiwa seperti penurunan suku bunga oleh Swiss National Bank, yang lebih baik dari pada data PMI dan perumahan yang diharapkan dari AS.
 

Baca juga: Dolar AS Melonjak, Poundsterling Merosot

Harga emas mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa pada perdagangan Kamis, menandai kejadian kelima bulan ini.

Lonjakan ini terjadi di tengah pernyataan anggota Federal Reserve yang menegaskan niat mereka untuk menerapkan penurunan suku bunga sebesar tiga perempat poin persentase pada tahun ini, meskipun ada indikasi terbaru mengenai inflasi yang kuat.

Menurut Riset Global Bank of America, investasi pada emas melonjak ke level tertinggi dalam hampir satu tahun selama pekan yang berakhir Rabu, sementara investor menarik dana dari setara kas dan saham.

Sementra itu, perak turun 0,8 persen menjadi USD24,57 per ons, sedangkan platinum mengalami penurunan 0,2 persen menjadi USD905,90, dan paladium mengalami penurunan 0,3 persen menjadi USD1.007,75. Setiap logam siap untuk penurunan mingguan.