Pernyataan Jokowi soal Boleh Berpihak Dinilai Merusak Etika Demokrasi

Presiden Joko Widodo. MI/Indri

Pernyataan Jokowi soal Boleh Berpihak Dinilai Merusak Etika Demokrasi

Imanuel R Matatula • 24 January 2024 22:10

Jakarta: Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih mengecam keras pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Presiden dan Menteri boleh berkampanye dan berpihak dalam perhelatan Pemilu 2024. Pernyataan Jokowi itu dinilai merusak etika berdemokrasi.

“Kami menilai statement yang diucapkan Jokowi menunjukkan Presiden memiliki standar moral yang rendah dan tidak memahami etika demokrasi,” kata Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya, dalam keterangan tertulis, Rabu, 24 Januari 2024.

Dimas mengatakan Presiden selaku Kepala Negara seharusnya menjalankan mandat konstitusi, yakni menjamin pemilu berjalan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

“Kami menilai pernyataan ini akan sangat berbahaya bagi berjalannya praktik demokrasi menjelang hari pencoblosan pada 14 Februari 2024,” ujar dia.
 

Baca Juga: 

Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Tindakan Jokowi


Menurut Dimas, pernyataan Jokowi juga bisa menimbulkan conflict of interest dan berimplikasi pada praktik kecurangan.

Oleh karena itu, dia menilai Presiden sebagai pelaksana demokrasi sangat tidak etis dan layak memberikan pernyataan seperti itu. Seharusnya, kata dia, Presiden memastikan ketegangan politik dapat diredam dengan menunjukkan sikap netral.

“Ada etika politik yang dilanggar Presiden, karena terang-terangan mencederai demokrasi prosedural dan substansial, sebab dapat diartikan ada keberpihakan,” ujar Dimas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)