Ilustrasi. FOTO: dok MI
Angga Bratadharma • 3 July 2023 09:45
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Senin pagi atau di awal pekan terpantau menguat ketimbang penutupan perdagangan sebelumnya di posisi Rp15.065 per USD. Kendati demikian, perlu ada kewaspadaan jika pembalikan arah terjadi.
Mengutip Bloomberg, Senin, 3 Juli 2023, perdagangan pagi, mata uang Garuda dibuka perkasa di level Rp15.018 per USD. Sedangkan pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.018 hingga Rp15.020 dengan year to date return di minus 3,55 persen.
Sementara itu, pada akhir pekan lalu, kurs dolar AS melemah di akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), karena inflasi mereda dan konsumen menahan beberapa pengeluaran akibat ekonomi melambat. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,42 persen menjadi 102,9125 pada akhir perdagangan.
Departemen Perdagangan AS mengatakan, posisi inflasi ini disukai The Fed, yaitu indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 3,8 persen pada Mei dari tahun sebelumnya. Secara tahunan inflasi ini terendah sejak April 2021. Inflasi inti pada kategori makanan dan energi naik 4,6 persen di Mei dari tahun sebelumnya, namun turun sedikit dari 4,7 persen di April.
Sedangkan untuk pengeluaran pribadi naik hanya 0,1 persen, kecepatan yang lebih moderat dari tingkat pertumbuhan 0,6 persen di April. "Kami masih melihat pengeluaran tumbuh, secara bertahap kehilangan momentum," kata Ekonom Wells Fargo Shannon Seery.
Namun, dia menyampaikan, pasar tenaga kerja cukup kuat dan neraca rumah tangga terbilang sehat. Indeks sentimen konsumen yang dirilis oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) naik menjadi 64,4 pada Juni, naik dari 59,2 pada Mei dan 50,0 pada periode yang sama tahun lalu.
Lebih lanjut, pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0911 dibandingkan dengan USD1,0867 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,2693 dibandingkan dengan dari USD1,2613 pada sesi sebelumnya.