Ilustrasi polusi udara. Foto: MI/Ramdani
Husen Miftahudin, Media Indonesia • 21 August 2023 12:27
Jakarta: PLN Indonesia Power (PLN IP), salah satu Sub Holding PLN mendukung langkah pemerintah dalam menekan polusi udara di wilayah Jabodetabek. Untuk sektor kelistrikan, perusahaan tersebut mengaku menerapkan berbagai teknologi ramah lingkungan guna menekan emisi dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.
Dalam sepekan terakhir, diketahui kualitas udara di Ibu Kota berada di kisaran angka 170. Angka ini masuk dalam kategori tidak sehat dengan polutan utama PM 2.5 berdasarkan data air quality index (AQI).
"Selama PLTU atau pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) beroperasi, kami selalu berupaya tekan emisinya semaksimal mungkin," klaim Direktur Utama (Dirut) PLN IP Edwin Nugraha dalam keterangan tertulis, Senin, 21 Agustus 2023.
Ia menjelaskan, operasional PLTU PLN IP dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan yakni electrostatic precipitator (ESP) dan continuous emission monitoring system (CEMS) untuk memastikan emisi gas buang dari operasional pembangkitan dapat ditekan.
CEMS merupakan teknologi yang digunakan untuk memantau emisi pembangkit secara terus menerus. Sehingga, emisi yang keluar dari cerobong dapat dipantau secara real time dan dipastikan tidak melebihi baku mutu udara ambien yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Edwin menambahkan di kawasan Jabodetabek, seluruh pembangkit PLN IP mulai dari PLTU Suralaya 1-7, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Priok, PLTU Labuan, PLTU Lontar, dan PLTU Suralaya 8 telah dilengkapi CEMS.
Baca juga: ASN WFH 50%, Kualitas Udara Jakarta Tetap Buruk