Mengurai Konflik Timur Tengah: Dampak dan Implikasinya terhadap Stabilitas Global

Asap dari serangan Israel di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)

Mengurai Konflik Timur Tengah: Dampak dan Implikasinya terhadap Stabilitas Global

Willy Haryono • 11 December 2024 21:43

Jakarta: Kawasan Timur Tengah terus menjadi titik panas geopolitik dunia dengan konflik yang tidak kunjung reda. Mulai dari perang Jalur Gaza yang berkepanjangan hingga bentrokan Israel dengan Hizbullah di Lebanon, ketegangan di kawasan ini melibatkan berbagai negara dengan dampak global yang signifikan.

Apa saja negara-negara Timur Tengah yang terjerat dalam konflik dan bagaimana dampaknya terhadap stabilitas regional?

Palestina: Perang Gaza yang Berkepanjangan

Perang antara Israel dan Hamas kembali memanas setelah serangan pada 7 Oktober 2023. Konflik ini tidak hanya menghancurkan Gaza tetapi juga membawa dampak besar bagi negara-negara tetangga seperti Mesir.

Selain menyebabkan ribuan korban jiwa dan kehancuran infrastruktur, perang ini memperparah krisis kemanusiaan di kawasan.

Dampak lain dirasakan oleh Mesir, yang menjadi mediator utama dalam konflik ini. Menurut Said Sadek, seorang profesor studi perdamaian, peran Mesir sebagai penengah menonjol meski ekonomi negara tersebut terpukul keras akibat konflik. 

Penurunan pendapatan dari Terusan Suez hingga ancaman terhadap pasokan gas alam menunjukkan betapa konflik Gaza memiliki efek domino yang luas.

Lebanon: Pertempuran Israel-Hizbullah

Konflik di Lebanon memiliki sejarah panjang, mulai dari invasi Israel pada 1978 hingga perang besar melawan Hizbullah pada 2006. Ketegangan meningkat kembali pada 2023 setelah serangan Hizbullah yang dipicu oleh invasi Hamas ke Israel. Serangan udara Israel ke Lebanon selatan menciptakan ketidakstabilan baru di wilayah tersebut.

Konflik ini juga merusak hubungan antarnegara di kawasan, memperburuk situasi pengungsi, dan menghambat pembangunan ekonomi. Hingga kini, situasi di Lebanon tetap rapuh dengan potensi eskalasi sewaktu-waktu.

Yaman: Perang Saudara yang Berlarut-larut

Sejak 2015, perang saudara di Yaman antara kelompok Houthi yang didukung Iran dan pemerintah yang diakui internasional telah menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Ribuan orang tewas, jutaan lainnya mengungsi, sementara blokade dan serangan udara menghancurkan ekonomi Yaman yang sudah rapuh.

Konflik ini juga melibatkan koalisi pimpinan Arab Saudi, yang bertujuan untuk mencegah pengaruh Iran di kawasan. Perang di Yaman menunjukkan bagaimana konflik di Timur Tengah seringkali melibatkan kekuatan eksternal dengan agenda masing-masing.

Suriah: Perang Sipil yang Tidak Kunjung Usai

Perang sipil di Suriah yang dimulai pada 2011 telah berubah menjadi medan perang multipihak dengan keterlibatan Rusia, Iran, dan Amerika Serikat. Konflik ini menghancurkan kota-kota besar seperti Aleppo dan menyebabkan lebih dari 13 juta orang mengungsi.

Meski intensitas perang menurun dalam beberapa tahun terakhir, ketegangan antara kelompok pemberontak, rezim Bashar al-Assad, dan kekuatan asing masih terus berlangsung. Selain itu, ancaman kelompok teroris seperti ISIS tetap menjadi masalah serius.

Irak: Konflik Internal dan Eksternal


Irak terus bergulat dengan ketegangan antara kelompok Syiah, Sunni, dan Kurdi setelah jatuhnya Saddam Hussein pada 2003. Selain itu, intervensi asing dari Amerika Serikat hingga Iran membuat situasi di negara ini semakin rumit.

Keberadaan milisi bersenjata dan serangan sporadis oleh kelompok teroris juga menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi Irak. Konflik ini tidak hanya berdampak pada stabilitas domestik tetapi juga menimbulkan ketegangan regional.

Konflik di Timur Tengah tidak hanya menjadi tantangan bagi negara-negara yang terlibat langsung, tetapi juga bagi stabilitas global. Setiap konflik memiliki akar sejarah, dampak politik, dan konsekuensi ekonomi yang berbeda-beda.

Meski demikian, harapan untuk perdamaian tetap ada, dengan upaya mediasi yang terus dilakukan oleh berbagai pihak internasional. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Negosiasi Gencatan Senjata Capai Kemajuan, Hamas-Israel Bertukar Nama Sandera

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)