Anies Dinilai Memiliki 9 Nilai KPK

Jakarta: Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang meyakini calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan merupakan sosok terbaik dalam Pilpres 2024. Mantan gubernur DKI Jakarta itu dinilai memiliki sembilan nilai yang diamalkan Lembaga Antirasuah.

“Ini mirip dengan saya kenal di KPK sembilan nilai, sembilan nilai itu adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, (kerja keras), berani, sederhana, dan adil, ada sembilan nilai,” kata Saut di Markas AMIN yang turut disiarkan daring pada Jumat, 19 Januari 2024.

Saut menjelaskan salah satu nilai yang ada di KPK yakni kejujuran. Anies dinilai sosok yang paling jujur ketimbang calon lainnya.

“Orang-orang jujur tuh cenderung pasti akan kumpul dengan dia (Anies), percaya enggak?” ucap Saut.

Nilai kepedulian juga dinilai ada dalam diri Anies. Buktinya, kata Saut, mantan gubernur DKI Jakarta itu memperjuangkan kepastian tempat tinggal untuk warga Kampung Bayam.

Anies juga dinilai sudah membuktikan kedisiplinan saat menjadi gubernur DKI Jakarta dengan membuat jalur sepeda. Calon presiden nomor urut satu itu berhasil membuat pesepeda nyaman menggunakan sejumlah ruas jalan di Ibu Kota.

“Jadi jujur, peduli. Disiplin, disiplin, terus saja, soal kemudian ini jalur sepeda dibegitukan lagi, mungkin kita harus jadikan Pak Anies presiden supaya jalur sepeda dikembalikan lagi. Dia disiplin, iya kan?” ujar Saut.
 

Baca juga:  Formula Anies Menangani Defisit BPJS

Contoh nilai lain yakni keadilan. Saut menyebut Anies satu-satunya calon presiden yang menegaskan akan menegakkan keadilan dengan baik di Indonesia.

“Nah, kemudian yang paling akhir dalam sembilan nilai itu adalah adil itu. Itu yang Pak Anies selalu bilang yang disebut sebagai keadilan itu, kesetaraan,” kata Saut.

Saut menilai Anies merupakan sosok terbaik yang sangat minim potensi melakukan korupsi karena memiliki sembilan nilai KPK itu. Sejumlah pidatonya dalam debat juga diyakini menjadi bukti nyata.

“Nah, kalau kita sudah memegang sembilan nilai itu yang dalam bahasa saya, debat satu dua tiga empat lima nanti itu kan persoalannya korupsi, iya dong,” tutur Saut.