Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi Jadi Komitmen RI Wujudkan Energi Bersih

Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto Istimewa.

Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi Jadi Komitmen RI Wujudkan Energi Bersih

Fetry Wuryasti • 3 July 2024 16:58

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan peresmian pabrik ekosistem baterai untuk kendaraan listrik menandai tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju pembangunan berkelanjutan dan kemajuan teknologi, dengan meresmikan ekosistem baterai lithium dan kendaraan listrik Indonesia.

"Sebuah visi yang menjadi kenyataan," kata Luhut pada Peresmian Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik Korea Selatan (Korsel) PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power Karawang, Jawa Barat, Rabu, 3 Juli 2024.

Menurut Luhut, hal ini menjadi bukti komitmen Indonesia terhadap inovasi, pengelolaan lingkungan, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi. Inisiatif dan inovatif ini juga menandai era baru bagi Indonesia, bukti nyata Indonesia mewujudkan masa depan energi bersih dan transportasi berkelanjutan.

"Pembentukan ekosistem baterai lithium dan industri kendaraan listrik ini tak hanya menempatkan Indonesia sebagai pemimpin ekosistem baterai kendaraan listrik kawasan, tetapi juga menggarisbawahi dedikasi kita untuk mengurangi emisi karbon. Serta meningkatkan kualitas udara serta meningkatkan hidup keluarga kita," kata Luhut.
 

Kejar target 600 ribu BEV


Indonesia memiliki target 600 ribu kapasitas produksi Battery Electric Vehicle (BEV) pada 2030. Sehingga produksi Kona Electric (spesifikasi mobil listrik Hyundai dengan produksi 100 persen di Indonesia) akan mencapai 50 ribu unit per tahun.

Ini akan menambah kapasitas produksi Indonesia secara signifikan. Produksi tersebut diperkirakan dapat mengurangi emisi CO2 sekitar 160 ribu ton per tahun, mengurangi impor BBM sebanyak 45 juta liter per tahun, serta penghematan subsidi BBM yang mencapai Rp131 miliar per tahun.

Selain itu dengan penggunaan baterai LG produksi dalam negeri pada Kona Electric, nilai TKDN Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang awalnya 40 persen naik jauh lebih tinggi menjadi 80 persen.

"Ini merupakan langkah awal untuk mendorong nilai tambah dari industri dalam negeri," papar Luhut menegaskan.
 
Baca juga: Jokowi: RI Memulai Babak Baru Jadi Pemain Global Ekosistem Kendaraan Listrik
 

Pemain kunci rantai pasokan global kendaraan listrik


Lebih lanjut, dia katakan, permintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi dan baterai lithium merupakan inti dari kendaraan listrik.

Maka, melalui pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang kaya, serta berinvestasi dalam teknologi tinggi mutakhir, Indonesia siap menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan global untuk kendaraan listrik dari hulu sampai hilir dengan ekosistem terintegrasi dan melibatkan para pemangku kepentingan internasional.

"Langkah strategis ini tidak hanya meningkatkan perekonomian Indonesia tetapi juga menciptakan ribuan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan pengembangan keterampilan di antara tenaga kerja lokal," sebut dia.

"Peresmian hari ini merupakan hasil upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan mitra internasional dari Korea Selatan yaitu Hyundai Motor Grup dan LG Energy Solution," sambung Luhut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)