NEWSTICKER

Inflasi AS Melambat Jadi 3,2% di Oktober

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Inflasi AS Melambat Jadi 3,2% di Oktober

Husen Miftahudin • 15 November 2023 08:29

Washington: Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 3,2 persen secara tahunan (yoy). Angka ini turun dari 3,7 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Biro Statistik Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, melandainya inflasi Negeri Paman Sam ini terjadi seiring dengan tingkat harga yang mulai mereda di tengah tingginya suku bunga acuan bank sentral.

Dikutip dari Xinhua, Rabu, 15 November 2023, Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) secara bulanan (mom) tidak berubah pada Oktober (0,0 persen), setelah naik 0,4 persen (mom) pada September 2023.

Adapun, indeks untuk tempat tinggal terus meningkat pada Oktober 2023, mengimbangi penurunan indeks bensin dan mengakibatkan indeks penyesuaian musiman tidak berubah sepanjang bulan tersebut, laporan tersebut menunjukkan.

Laporan inflasi terbaru menunjukkan CPI inti (inflasi inti), yang tidak termasuk makanan dan energi, naik tipis 0,2 persen (mom) di Oktober 2023, setelah naik 0,3 persen di September 2023 (mom).

Sementara secara tahunan, inflasi inti pada Oktober 2023 naik 4,0 persen (yoy), perubahan terkecil dalam 12 bulan sejak periode yang berakhir pada September 2021. Inflasi inti pada September 2023 sendiri meningkat sebesar 4,1 persen (yoy).

Baca juga: BI: Inflasi 2024 Bisa di Atas 3% Gegara Kenaikan Harga Energi dan Pangan


Penyumbang inflasi


Dijelaskan lebih lanjut, kenaikan harga yang menyumbang inflasi pada Oktober 2023 mencakup sewa, sewa setara pemilik, asuransi kendaraan bermotor, perawatan kesehatan, rekreasi, dan perawatan pribadi.

Smentara indeks untuk penginapan yang jauh dari rumah, mobil dan truk bekas, komunikasi, dan tarif penerbangan termasuk di antara indeks yang mengalami penurunan pada bulan laporan tersebut.

Diketahui, inflasi di Negeri Paman Sam ini telah jauh menurun dibandingkan tahun lalu imbas kebijakan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang secara agresif mengerek suku bunga acuan.

Fed yang menargetkan memangkas inflasi ke level dua persen menaikkan suku bunga acuannya dari tingkat mendekati nol persen menjadi lebih dari lima persen. Hal itu dilakukan mengingat tingkat inflasi yang mencapai puncaknya pada Juni 2022, dimana CPI melonjak hingga 9,1 persen (yoy).

Meskipun CPI pada Oktober 2023 telah melandai, namun inflasi ini masih jauh di atas target jangka panjang The Fed sebesar dua persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa suku bunga akan tetap tinggi selama berbulan-bulan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Husen Miftahudin)