Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Jakarta: Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi umum secara tahunan di 2024 akan mencapai 3,20 persen. Angka tersebut meningkat dibanding inflasi tahun ini yang diproyeksikan di angka 2,84 persen.
"Kami perkirakan tahun depan juga masih akan terkendali meskipun agak sedikit meningkat karena memang harga energi dan pangan global, tapi masih terkendali dalam kisaran 2,5 persen plus minus satu persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja Rancangan Anggaran Tahunan BI bersama Komisi XI DPR, Senin, 13 November 2023.
Perry memastikan bank sentral akan berupaya menjaga tingkat inflasi tahun depan di tengah tren kenaikan harga energi dan pangan global. Itu akan ditempuh melalui kebijakan moneter yang mendukung pengendalian inflasi umum dalam negeri.
Baca juga: Upah Minimum Tahun Depan Pasti Naik, Ini Penjelasannya
Kebijakan suku bunga hingga pengendalian rupiah
Adapun, jelas Perry, kebijakan moneter yang mendukung pengendalian inflasi umum meliputi kebijakan
suku bunga acuan, pengendalian nilai tukar rupiah, dan memperkuat koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/D).
Ia menekankan, upaya tersebut salah satunya dilakukan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang akan dilakukan oleh 46 kantor wilayah BI.
Untuk tahun ini sendiri, Perry memproyeksikan tingkat inflasi umum akan ada di angka 2,84 persen. Itu berdasarkan hitungan realisasi inflasi hingga kuartal III-2023 yang tercatat 2,28 persen.
"Sekarang di kuartal III inflasi itu 2,28 persen di akhir kuartal III, dan akan 2,56 persen di kuartal IV dan secara keseluruhan 2,84 persen. Sehingga ini terkendali dalam sasaran tiga persen plus minus satu persen," terang dia.
(M ILHAM RAMADHAN)