15 Saksi Diperiksa Terkait Pelecehan Seksual di Universitas Pancasila

Ilustrasi pemeriksaan saksi/Medcom.id

15 Saksi Diperiksa Terkait Pelecehan Seksual di Universitas Pancasila

Media Indonesia • 5 March 2024 19:55

Jakarta: Polda Metro Jaya memeriksa 15 saksi dalam dugaan pelecehan seksual dengan Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno sebagai terlapor. Saksi yang diperiksa berasal dari 2 laporan berbeda oleh korban RZ dan DF.

"Untuk yang saudari DF, perkembangan penyelidikan laporan saat ini sudah enam orang yang diperiksa, pelapor atau korban, terlapor, dan juga empat saksi lainnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Selasa, 5 Maret 2024.

Kemudian, 9 saksi diperiksa terkait laporan RZ. Rincian pihak yang diperiksa ialah pelapor yang menjadi korban, terlapor, dan 7 saksi lain.
 

Baca: Rektor Nonaktif UP Diperiksa Hari Ini sebagai Terlapor

Ade Ary menyebut penyidik akan memeriksa sekretaris terlapor. Selain itu, polisi juga berkomunikasi dengan sejumlah pihak mendalami kasus pelecehan seksual tersebut.

"Sesuai amanat UU penyidik nanti akan berkomunikasi dengan atau berkoordinasi bekerjasama dengan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Provinsi DKI Jakarta, Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi DKI Jakarta dan juga berkomunikasi dan berkoordinasi dengan tim dokter dari Polri untuk pemeriksaan, jadi kepada P3A itu pemeriksaan psikologis kemudian ke Dokter Polri itu untuk pemeriksaan psikiatrikum," ujar Ade Ary.

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno kembali menjalani pemeriksaan terkait dugaan pelecehan seksual hari ini. Edie menyerahkan bukti ke penyidik Polda Metro Jaya.

"Kita siap, kita bawa bukti-bukti yang cukup baik untuk bisa menglarifikasi dan bisa menjelaskan kasus yang diduga kepada Prof agar bisa terang benderang," kata kuasa hukum Edie, Faizal Hafied, di Polda Metro Jaya, Selasa, 5 Maret 2024.

Pihaknya akan memberi bantahan terhadap tuduhan dugaan pelecehan yang dilaporkan. Ia berharap nama baik Edie dapat kembali dipulihkan.

"Kita bawa bukti-bukti yang cukup baik, yang bisa memperjelas semuanya. Mudah-mudahan ini bisa memulihkan nama Prof kembali nama baik Prof seperti sedia kala," ujarnya.

(MI/Ficky Ramadhan).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)