Keracunan Massal Bandung Barat, 41 Ambulans dan Kendaraan Warga Evakuasi Ratusan Siswa

Sejumlah ambulans bersiaga mengantar korban keracunan di Kabupaten Bandung Barat. (metrotvnews.com/Roni K)

Keracunan Massal Bandung Barat, 41 Ambulans dan Kendaraan Warga Evakuasi Ratusan Siswa

Roni Kurniawan • 23 September 2025 09:05

Bandung: Sebanyak 41 ambulans dikerahkan untuk membawa korban keracunan massal diduga usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Senin, 22 September 2025. Ambulans tersebut pun kehabisan bahan bakar, karena mengevakuasi korban keracunan terus bertambah mencapai 301 siswa.

Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail, turun langsung memantau kondisi darurat keracunan massal di Kecamatan Cipongkor pada Senin malam. Warga dan aparat pun tampak sibuk mengevakuasi serta menangani ratusan siswa yang menjadi korban diduga setelah mengonsumsi paket Makan Bergizi Gratis (MBG).

Asep mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah mengerahkan 41 unit ambulans untuk mengangkut para korban ke berbagai titik layanan kesehatan. Namun, jumlah tersebut masih dinilai belum mencukupi karena korban terus bertambah dari waktu ke waktu.

"Terkait mobilisasi ambulans yang jumlahnya 41 unit, barusan dilaporkan kehabisan bahan bakar. Saya sudah telepon Pertamina wilayah Cililin agar siap melayani dan tidak menutup sampai jam 12 malam," ujar Asep Ismail di Kecamatan Cipongkor.


Sejumlah ambulans bersiaga mengantar korban keracunan di Kabupaten Bandung Barat. (metrotvnews.com/Roni K)

Baca juga: 

Pemkab Bandung Tetapkan Status KLB Keracunan Siswa


Selain ambulans, belasan kendaraan pribadi milik warga juga ikut membantu mengantar siswa yang keracunan ke GOR Kecamatan Cipongkor. GOR tersebut difungsikan sebagai posko penampungan utama.

Sejumlah siswa harus ditangani darurat di lantai dengan fasilitas seadanya. Sementara tenaga medis bekerja ekstra keras bersama relawan dan aparat untuk memberikan penanganan pertama.

Hingga tengah malam, suasana di Cipongkor masih dipenuhi aktivitas evakuasi dan perawatan darurat. Aparat kepolisian, tenaga medis, BPBD, relawan, serta keluarga korban tampak berjibaku di lokasi.

"Saya standby untuk mengambil keputusan yang sifatnya segera," tegas Asep.

Sementara itu Kapolsek Sindangkerta, Iptu Sholehuddin, mengonfirmasi bahwa jumlah korban keracunan terus bertambah hingga mencapai 301 siswa hingga Senin, 22 September 2025 pukul 23.56 WIB.

Para korban mendapat penanganan medis di lima titik yaitu Puskesmas Cipongkor, Puskesmas Sindangkerta, Puskesmas Cihampelas, RSUD Cililin dan GOR Kecamatan Cipongkor sebagai posko darurat

Sebagian besar korban mengalami gejala mual, muntah, pusing, hingga lemas. Puluhan siswa pun harus dirujuk ke RSUD Cililin untuk mendapat penanganan lanjutan.

Pemerintah Minta Maaf

Pemerintah menyampaikan permohonan maaf terkait persoalan makan bergizi gratis. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

"Kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional (BGN) memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah," kata Pras di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 19 September 2025.

Pras menegaskan peristiwa keracunan pada program MBG yang dialami sejumlah siswa tidak pernah diharapkan dan bukan kesengajaan. Dia menyebut seluruh kejadian keracunan itu akan menjadi bahan catatan dan evaluasi pemerintah.

"Ini menjadi bahan evaluasi dan catatan kami telah berkoordinasi dengan BGN," beber Pras.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)