Strategi Kemenhut Hadapi Lonjakan Pengunjung Taman Wisata Selama Lebaran

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar.

Strategi Kemenhut Hadapi Lonjakan Pengunjung Taman Wisata Selama Lebaran

Atalya Puspa • 20 March 2025 09:25

Jakarta: Kementerian Kehutanan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi lonjakan pengunjung taman wisata selama Lebaran Idulfitri 2025. Sejumlah strategi disiapkan.

Strategi disampaikan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni saat memberikan arahan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE). Strategi pertama, pengaturan daya dukung dan daya tampung.

"Untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kenyamanan wisatawan, saya instruksikan pengelola kawasan konservasi untuk menerapkan pembatasan daya dukung dan daya tampung (DDDT)," kata Raja Antoni, saat dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 10 Maret 2025.

Untuk mengakomodir jumlah pengunjung yang diperkirakan akan sangat meningkat namun tetap memenuhi kouta yang sudah di tetapkan, UPT dapat menerapkan sistem shift pada pengunjung. Termasuk kendaraan yang datang dan kendaraan wisata. 

Sosialisasi mengenai pembagian waktu kunjungan dan kuota dilakukan secara intensif. Sosialisasi dilakukan melalui media sosial, radio, serta papan informasi di lokasi.

"UPT diharapkan secara aktif mensosialisasikan informasi terkait waktu pembagian shift serta kuota pengunjung di setiap shift guna memastikan kelancaran kunjungan wisatawan di kawasan konservasi," ujar Raja Antoni.
 

Baca juga: 

Polres Batu Godok Wacana Shuttle Bus Wisata saat Libur Lebaran


Dalam rangka mendukung sistem pembayaran yang lebih efisien, seluruh kawasan konservasi diwajibkan memastikan perangkat pembayaran non-tunai (cashless payment) berfungsi dengan baik. Tiket masuk hanya dapat dibeli menggunakan metode digital, seperti QRIS dan mesin EDC. Sosialisasi terkait kebijakan ini juga akan diperluas agar pengunjung dapat melakukan persiapan sebelum berkunjung.

Selanjutnya, Raja Antoni menegaskan pentingnya pengelolaan sampah berbasis prinsip zero waste. Sehingga dalam periode libur lebaran, perlu dilakukan patroli sampah secara periodik dan menyediakan tong sampah di lokasi yang ramai pengunjung.

Raja Antoni juga meminta UPT untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan pengunjung. Berbagai langkah diterapkan, seperti memastikan rambu-rambu dan papan peringatan terpasang dengan jelas agar pengunjung mendapatkan informasi yang memadai. 

Koordinasi dengan berbagai pihak terkait juga dilakukan, termasuk dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk mengantisipasi kondisi darurat atau kecelakaan, serta dengan BMKG dan pusat vulkanologi untuk memantau kondisi cuaca dan aktivitas geologi. 

"Jika terjadi cuaca ekstrem atau bencana alam atau berdasarkan hasil koordinasi para pihak, kawasan wisata dapat ditutup sementara demi keamanan pengunjung," jelas dia. 

Setiap UPT menyusun jadwal piket bagi petugas yang bertugas. Sehingga, pemantauan dan pengawasan aktivitas wisata di kawasan konservasi selama libur Lebaran bisa dilakukan dengan maksimal.

"Laporan hasil pemantauan disampaikan secara berkala kepada pimpinan yang senantiasa siaga guna memastikan kondisi tetap terkendali. Kepala UPT diharapkan standby dan siap mengantisipasi berbagai kemungkinan," ujar dia. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)