Sebelum 2030, Wagub Rano Harap Waduk Karian Bisa Suplai Air ke Jakarta

Wagub Jakarta Rano Karno. Foto: Istimewa.

Sebelum 2030, Wagub Rano Harap Waduk Karian Bisa Suplai Air ke Jakarta

Kautsar Widya Prabowo • 6 March 2025 05:53

Jakarta: Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno berharap suplai air baku dari Waduk Karian, Serpong, bisa masuk ke Jakarta sebelum 2030. Air baku dari waduk Karian dengan 314 juta meter kubik itu akan diolah menjadi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

"Saya pernah ada pengalaman, Waduk Karian itu zaman saya jadi gubernur (Banten), jadi saya sangat tahu ketika kesulitannya seperti apa. Nah sekarang Waduk Karian sudah selesai, memang itu Waduk Karian untuk menyuplai bahan air baku buat Jakarta," ujar Rano kepada wartawan, saat dikutip Kamis, 6 Maret 2025.

Rano menjelaskan salah satu program kerjanya ialah memperluas cakupan air perpipaan bagi 100 persen warga Jakarta. Untuk itu, Wagub Rano mendorong agar suplai air baku dari Waduk Karian bisa masuk ke Jakarta sebelum 2030.

"Artinya, Karyan harus bisa masuk sebelum 2030 ke Jakarta. Kalau tidak, target 100 persen cakupan layanan air bersih bagi warga Jakarta tidak akan tercapai," ungkap dia.
 

Baca juga: Penyesuaian Tarif, Air PAM Diklaim Lebih Murah Ketimbang Jeriken

Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin menjelaskan suplai air baku dari Waduk Karian ke Jakarta tergantung percepatan dari Kementerian Pekerjaan Umum. Menurutnya, PAM Jaya telah berkirim surat ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk memastikan pasokan air baku dari waduk Karian ke Jakarta bisa dieksekusi sebelum 2030.

"Harusnya pada 2020 akhir sudah on board. Tapi kalau tidak salah 4 kali addendum di sisi pola KPBU-nya (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha)," katanya.

Sebab, ungkap Arief, salah satu kendala pasokan air dari waduk Karian ke Jakarta ialah water way yang hingga kini tak kunjung dibangun. Selain itu, pemerintah pusat pun belum mebangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) Serpong yang akan mengolah air baku dari Waduk Karian tersebut.

"Kami sudah bersurat, meminta kepastian itu dan jangan sampai delay. Karena kami tidak bisa pindahkan pasokan air dari Timur Jakarta ke Barat Jakarta, pipanya terlalu panjang," ucap Arief. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)