Malaysia Minat Impor Beras dari Indonesia

Mentan Andi Amran Sulaiman bertemu dengan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, Datuk Seri Mohamad Sabu. MI/Naufal Zuhdi

Malaysia Minat Impor Beras dari Indonesia

Naufal Zuhdi • 22 April 2025 14:12

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa Malaysia tertarik untuk melakukan impor beras dari Indonesia. Hal itu dikatakan Amran setelah bertemu dengan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, Datuk Seri Mohamad Sabu.

"Menarik, tadi (Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia) menanyakan apa bisa kami impor beras dari Indonesia? Saya katakan untuk sementara kami menjaga stok dulu," kata Amran di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta pada Selasa, 22 April 2025.

Amran juga menyampaikan Malaysia, hanya mampu memenuhi kebutuhan beras dari dalam negeri sekitar 40-50 persen. Sebagai informasi, hingga hari ini stok beras yang dimiliki Indonesia mencapai 3.003.648 ton.

"Sekarang stok kita, jam ini 3.003.648 ton, perkiraan tadi pagi 49.000 ton satu hari," bebernya.

Selain itu, Amran menyebut bahwa Menteri Pertanian Jepang akan berkunjung ke Indonesia pada Selasa, 29 April 2025. Ia mengungkapkan, kunjungan ini terkait dengan potensi kerja sama Indonesia dengan Jepang.

"Karena harga beras di sana (Jepang) hampir Rp100 ribu per kilogram, Rp97 ribu per kilogram," ungkap dia.
 

Baca juga:

Bulog Diminta Segera Salurkan Stok Beras yang Dimiliki


(Ilustrasi beras. MI/Usman Iskandar)

Malaysia minta pertukaran teknologi pertanian

Sementara itu, Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, Datuk Seri Mohamad Sabu mengungkapkan Malaysia akan mempelajari teknologi khususnya di bidang pertanian dari Indonesia untuk diterapkan di Malaysia.

"Terutama penghasilan padi yang berlipat ganda, kenaikan yieldnya, hasilnya per hektare dan sehingga penduduk yang begitu ramai Indonesia berjaya mencukupkan makanan utamanya beras kepada rakyat dan juga insyaAllah sampai ke peringkat mampu ekspor," kata dia.

Oleh karena itu, ia akan berusaha agar bisa melakukan pertukaran teknologi ataupun bimbingan bersama agar bisa mendapatkan teknologi baru dalam pertanian khususnya padi, ikan dan berbagai komoditas lainnya antara Malaysia dan Indonesia.

"Pihak kami, khasnya MARDI, yaitu satu badan penyelidikan Malaysia akan terus berkolaborasi dengan pihak Kementerian Pertanian di Indonesia ini supaya kita dapat bertukar-tukar terutama sekali menampak bersama hal teknologi dan pemodernan," bebernya.

Di samping itu, ia mengingatkan negara-negara di ASEAN akan menghadapi masalah-masalah seperti soal tarif baru yang tidak menentu yang dibuat oleh negara besar seperti Amerika dan lain-lain.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)