Pasang Tarif Balasan, Trump Klaim AS Terima Rekor Pendapatan

Presiden AS Donald Trump. Foto: Xinhua/Hu Yousong.

Pasang Tarif Balasan, Trump Klaim AS Terima Rekor Pendapatan

Eko Nordiansyah • 17 April 2025 10:55

Washington: Presiden AS Donald Trump mengeklaim negara tersebut sedang mengumpulkan pendapatan besar dari tarif perdagangannya. Trump juga mengeklaim inflasi, terutama pada harga kebutuhan pokok telah turun.

"Amerika Serikat menerima jumlah rekor dalam tarif, dengan biaya hampir semua produk turun, termasuk bensin, bahan makanan. Demikian juga, inflasi turun," kata Trump dalam postingan media sosialnya dikutip dari Investing.com, Kamis, 17 April 2025.

Belum jelas apakah Trump merujuk pada pendapatan federal dari tarifnya, yang diperkirakan akan ditanggung oleh importir AS, atau metrik yang berbeda.

Perang tarif dengan Tiongkok

Trump memulai perang dagang yang sengit dengan Tiongkok awal bulan ini, menaikkan tarif terhadap negara tersebut hingga total 145 persen. Tiongkok membalas dengan bea sebesar 125 persen pada barang-barang AS.

Namun Trump memang meringankan beberapa tarif Tiongkok, terutama pada elektronik, karena dampak ekonomi yang diperkirakan dari bea 145 persen pada semua impor Tiongkok.
 
Baca juga: 

Dolar AS Tersungkur saat Harga Emas Melambung



(Presiden AS Donald Trump. Foto: Dok CNN)

Trump juga telah mengumumkan minggu lalu pembebasan 90 hari untuk semua negara selain Tiongkok yang menjadi target tarif timbal baliknya.

Meski demikian, presiden AS tersebut memberi sinyal bahwa ia berencana mengumumkan tarif terpisah pada impor elektronik, dan juga akan mengenakan pungutan pada produk farmasi. Administrasi Trump telah memulai penyelidikan terhadap impor elektronik awal pekan ini.

Tarif Trump diperkirakan akan sebagian besar ditanggung oleh importir AS, yang pada gilirannya diperkirakan akan meneruskannya kepada konsumen. Analis memperingatkan tren ini dapat meningkatkan inflasi AS, mengganggu rantai pasokan, dan mengurangi pertumbuhan ekonomi.

Trump di masa lalu sebagian besar menyoroti potensi pendapatan fiskal dari tarifnya, yang menurutnya akan membantu AS memperbaiki defisit fiskalnya. Tarif Trump juga bertujuan untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan yang diduga terjadi dengan mitra dagang utama AS.

Data yang dirilis minggu lalu menunjukkan inflasi indeks harga konsumen AS mereda lebih dari yang diperkirakan pada Maret, meskipun belum mencerminkan dampak tarif Trump pada harga. Inflasi inti masih tetap relatif persisten.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)