OJK: IHSG hingga Kapitalisasi Pasar Cetak Rekor di September 2025

Ilustrasi. Foto: Freepik.

OJK: IHSG hingga Kapitalisasi Pasar Cetak Rekor di September 2025

Naufal Zuhdi • 10 October 2025 10:04

Jakarta: Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan pasar modal domestik pada September 2025 mencatatkan kinerja yang positif. Ini tercermin dari indeks harga saham gabungan (IHSG), nilai kapitalisasi pasar, dan juga rata nilai transaksi harian yang membukukan rekor tertinggi atau all time high.
 
"Perkembangan ini ditopang oleh arah penguatan pasar saham global dan juga kinerja perekonomian domestik yang tetap terjaga. IHSG pada September 2025 ditutup di level 8061,06 atau menguat sebesar 2,94 persen month to month, artinya menguat 13,86 persen year to date dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp14.890 triliun," ungkap Inarno dalam Konferensi Pers RDK Bulanan September 2025, dikutip Jumat, 10 Oktober 2025.
 
IHSG dan nilai kapitalisasi pasar, lanjut dia, sempat mencatatkan all time high di mana IHSG mencapai level 8.126,56 pada 24 September 2025 dan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp14.995 triliun pada 29 September 2025.
 
"Adapun seluruh indeks sektoral secara month to month membukukan peningkatan kinerja, kecuali sektor infrastruktur. Likuiditas transaksi saham pada September 2025 terpantau meningkat, didominasi oleh investor individu domestik," papar dia.
 
"RNTH saham pada September 2025 sempat mencetak rekor tertinggi yaitu sebesar Rp24,02 triliun per hari.Adapun secara year to date per akhir September 2025, RNTH tercatat sebesar Rp15,5 triliun, meningkat dibandingkan RNTH year to date per akhir Agustus 2025," sambung Inarno.
 
Namun di tengah kondisi tersebut, Inarno menyampaikan investor asing terpantau membukukan net sale sebesar Rp3,8 triliun month to month di pasar saham domestik, sehingga secara year to date net sale investor asing tercatat sebesar Rp54,75 triliun.
 
Adapun di pasar obligasi, indeks pasar obligasi menguat 0,87 persen, atau 9,34 persen year to date ke level 429,35. Di industri pengelolaan investasi, per akhir September 2025, nilai asset under management atau AUM tercatat sebesar Rp913,96 triliun atau meningkat 3,16 persen month to date atau secara year to date naik 9,15 persen.
 
"Adapun nilai aktiva bersih atau NAB reksadana yang merupakan bagian daripada AUM tercatat sebesar Rp576,13 triliun atau naik sebesar 4,67 persen month to date dan secara year to date naik sebesar 15,4 persen. Penguatan NAB ini turut ditopang oleh net subscription investor sebesar Rp20,96 triliun month to month, khususnya pada reksadana dengan underlying fixed income dan pasar uang," jelas dia.
 

Baca juga: Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga Stabil, Tapi Waspada Tensi Geopolitik


(Konferensi Pers RDK Bulanan OJK September 2025. Foto: dok OJK)
 

Kedatangan 643 ribu investor baru

 
Pada September 2025 OJK juga mencatat sebesar 643 ribu investor baru di pasar modal domestik, sehingga secara year to date investor pasar modal meningkat sebesar 3,79 juta menjadi 18,66 juta atau naik sebesar 25,50 persen year to date.
 
Di sisi lain, Inarno menjelaskan penghimpunan dana di pasar modal juga menunjukkan perkembangan positif. Per akhir September 2025 secara year to date, nilai penawaran umum oleh korporasi mencapai Rp186,52 triliun dengan Rp13,15 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 17 emiten baru. Sementara itu itu masih terdapat 20 pipeline penawaran umum dengan nilai indikatif sebesar Rp10,33 triliun.
 
Kemudian, pasar derivatif keuangan sejak 10 Januari hingga 30 September 2025 tercatat 115 pihak yang telah memperoleh persetujuan prinsip OJK. Dan selama September 2025 volume transaksi mencapai 78.639 lot, sehingga sejak awal tahun total volume transaksi tercatat sebesar 812.223 lot.
 
Selanjutnya, terkait perkembangan bursa karbon Inarno menjelaskan bahwa sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 30 September 2025 tercatat 132 pengguna jasa yang telah terdaftar di bursa karbon.
 
"Adapun total volume transaksi tercatat sebesar 1.606.056 ton CO2 ekuivalen dengan akumulasi nilai transaksi sebesar Rp78,46 miliar," urai Inarno.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)