Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Metrotvnews.com/ Amaludin
Surabaya: Pemerintah pusat memutuskan untuk mengurangi dana transfer ke daerah pada tahun anggaran mendatang. Meski demikian, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan pembangunan di Kota Pahlawan tetap jalan.
"Seluruh program prioritas tetap berjalan dengan dukungan kebersamaan antara eksekutif dan legislatif. Pertumbuhan ekonomi kita, dengan pengurangan-pengurangan transfer daerah, Surabaya tidak boleh mundur. Maka, di situ dibutuhkan keberanian, keteguhan, dan kekuatan kebersamaan,” kata Eri, Jumat, 10 Oktober 2025.
Eri menyebut pengurangan dana transfer memang menjadi tantangan serius bagi kekuatan fiskal daerah. Namun hal itu tak boleh menjadi alasan bagi Surabaya untuk berhenti berinovasi. “Ketika fiskalnya kuat, maka bantuannya juga akan berkurang. Di situlah dibutuhkan inovasi. Meskipun transfernya turun dan bantuannya berkurang, kemiskinan harus tetap turun,” ujar Eri.
Menurut Eri, Pemkot Surabaya tetap memprioritaskan program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, terutama warga kurang mampu. Program seperti Satu Keluarga Satu Sarjana, bantuan operasional sekolah swasta, hingga perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) akan tetap dijalankan.
Eri mencontohkan Pemkot akan memberikan bantuan operasional tambahan sebesar Rp350.000 per bulan atau sekitar Rp3,5 juta per tahun kepada sekolah-sekolah swasta setingkat SMA/SMK di Surabaya. Bantuan ini bertujuan agar sekolah tidak lagi menahan ijazah siswa dari keluarga tidak mampu.
“Kami ingin memastikan tidak ada lagi anak Surabaya yang tertahan masa depannya hanya karena urusan administrasi atau biaya,” jelas Eri.
Sementara untuk program Rutilahu, lanjut Eri, Pemkot bersama Komisi A DPRD Surabaya sedang menyiapkan Peraturan Daerah (Perda) Rumah Layak Huni agar penyaluran bantuan lebih tepat sasaran dan mampu menekan angka kemiskinan secara terukur.
Eri menargetkan indikator pembangunan Kota Surabaya tetap menunjukkan tren positif pada 2026. Pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 5,8 persen, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus meningkat, dan angka kematian ibu dan anak semakin menurun.
“Dengan kolaborasi dan semangat gotong royong antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat, kami yakin program pro-rakyat tetap berjalan dan pembangunan infrastruktur kota akan terus berlanjut,” ujar Eri.