Harga Emas Stabil di Tengah Pelemahan Dolar AS

Ilustrasi. Foto: dok MI/Grandyos.

Harga Emas Stabil di Tengah Pelemahan Dolar AS

Husen Miftahudin • 7 January 2025 08:51

Chicago: Harga emas dunia tetap stabil meskipun dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan dan imbal hasil Treasury AS meningkat. Di awal pekan ini, XAU/USD diperdagangkan di sekitar USD2.630-an, relatif stabil meskipun penurunan yang dialami Greenback. Ketidakpastian terkait rencana tarif Presiden AS terpilih Donald Trump, menarik perhatian pasar.

Mengutip Investing.com, Selasa, 7 Januari 2025, indeks dolar AS (DXY), yang mencerminkan kinerja dolar terhadap enam mata uang lainnya, sempat turun ke level terendah lima hari di 107,75 dan merosot 0,60 persen sebelum akhirnya menuju 108,3 pagi ini.

Penurunan ini terjadi di tengah spekulasi kebijakan fiskal Trump yang akan datang bisa memicu lonjakan inflasi, meningkatkan imbal hasil Treasury AS. Meskipun demikian, emas yang biasanya diuntungkan dari pelemahan dolar tidak mampu memanfaatkannya sepenuhnya karena kekhawatiran di sekitar potensi inflasi mengangkat imbal hasil Treasury.
 

Baca juga: Harga Emas Dunia Terus Menguat, Ini Faktornya


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Kebijakan moneter Fed


Dalam ruang kebijakan moneter, Gubernur Fed Lisa Cook menyatakan bank sentral dapat mengambil pendekatan bertahap dalam menurunkan suku bunga di tengah ketahanan pasar tenaga kerja dan inflasi yang berkelanjutan. Pengumuman ini mendorong prospek kehati-hatian Fed dalam memutuskan pemangkasan suku bunga.

Minggu ini, fokus ekonomi AS adalah pada ISM Services PMI, notulen rapat FOMC, klaim pengangguran awal, dan laporan Nonfarm Payrolls AS untuk Desember. Spekulasi pasar saat ini menunjukkan pemotongan suku bunga pertama oleh Fed kemungkinan tidak akan terjadi hingga rapat pada 7 Mei, berdasarkan alat pengamatan CME Fed Watch Tool.

Laporan dari The Washington Post menyebutkan penasihat Trump sedang mengeksplorasi rencana tarif yang akan diterapkan ke setiap negara, tetapi hanya mencakup barang impor kritis, berbeda dari rencana tarif universal selama kampanye presiden.

Meskipun berita tersebut awalnya membuat dolar turun lebih dari satu persen, Trump kemudian membantahnya dan menegaskan bahwa kebijakan tarifnya tidak akan dikurangi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)