WNI di Kamboja Meninggal akibat Hepatitis, Jenazah Dipulangkan ke Deli Serdang

Proses pemulangan jenazah WNI bernama Nazwa Aliya dari Kamboja ke Indonesia, Sabtu, 30 Agustus 2025. (Kemenlu RI)

WNI di Kamboja Meninggal akibat Hepatitis, Jenazah Dipulangkan ke Deli Serdang

Willy Haryono • 31 August 2025 08:28

Phnom Penh: KBRI Phnom Penh dan Kementerian Luar Negeri RI memfasilitasi pemulangan jenazah warga negara Indonesia (WNI) bernama Nazwa Aliya (NA) asal Deli Serdang, Sumatra Utara. Jenazah telah diberangkatkan dari Phnom Penh pada hari Sabtu, 30 Agustus 2025.

Sesuai dengan penjelasan resmi dari pihak rumah sakit dan Kepolisian Kamboja, NA meninggal di Siem Reap Referral Hospital, Siem Reap, Kamboja pada 12 Agustus 2025 akibat hepatitis toksik (gagal liver), yang disebabkan overdosis obat paracetamol.

NA berada di Siem Reap sejak 30 Mei 2025 dan tinggal bersama kenalan lama dari keluarga yang bersangkutan. NA berkunjung ke Kamboja menggunakan visa turis. Ia tidak bekerja selama di Kamboja. Tidak terdapat indikasi bahwa NA adalah korban TPPO.

Saat dikontak Kemenlu RI pada 31 Mei 2025, NA mengakui telah meninggalkan Indonesia atas keinginan sendiri karena permasalahan keluarga. NA juga mengabarkan dirinya bebas bergerak dan berkomunikasi.

Ketika ditawari untuk mediasi dengan keluarga, NA menolak dan meminta Pemerintah RI menghormati pilihannya sebagai orang dewasa yang melakukan perjalanan secara legal.

Pada 12 Agustus 2025, Kemenlu RI telah berkunjung ke rumah NA di Deli Serdang untuk menyampaikan duka cita dan menjelaskan langkah-langkah penanganan yang dilakukan. Melalui jalur diplomatik, KBRI telah meminta otoritas setempat lakukan pendalaman atas peristiwa yang dialami NA.

Berdasarkan keterangan tertulis KBRI Phnom Penh, jenazah NA direncanakan tiba di Bandara Kuala Namu, Medan pada hari Minggu, 31 Agustus 2025 untuk kemudian diserahkan Kemenlu RI kepada keluarga. Proses pemulangan jenazah didukung pembiayaan oleh donator yang berkomunikasi langsung dengan Kemenlu RI.

Pada 2024, KBRI Phnom Penh menangani 3.310 kasus WNI, termasuk 92 kasus WNI meninggal dunia. 78 persen disebabkan sakit atau kondisi medis lainnya, termasuk stroke / jantung (41%), TBC / pneumonia (21%) dan diabetes (7%). Tidak diketahui adanya WNI meninggal akibat hilang ginjal.

Tahun ini, sampai dengan bulan Juli, KBRI Phnom Penh telah menangani 3.256 kasus WNI. KBRI mengimbau WNI di Kamboja untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dan menghindari tindakan yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental WNI.

Baca juga:  Meninggal di Rumah Sakit Kamboja, Kemlu dan KBRI Urus Penanganan Jenazah WNI

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)