Investor Diimbau Tetap Bijak Ambil Keputusan Investasi di Tengah Gejolak Domestik

Ilustrasi. Foto: dok Ajaib.

Investor Diimbau Tetap Bijak Ambil Keputusan Investasi di Tengah Gejolak Domestik

Insi Nantika Jelita • 2 September 2025 11:03

Jakarta: Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengingatkan para investor agar tetap bijak dalam mengambil keputusan investasi di tengah gejolak domestik.

Ia menegaskan agar investor tidak mudah terpengaruh oleh rumor, baik yang beredar di masyarakat maupun media sosial.

"Saya mengimbau kepada para investor agar betul-betul bijak dalam berinvestasi, tidak berdasarkan rumor, tetapi berlandaskan pada fakta," ucap Inarno di Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa, 2 September 2025.

Pernyataan ini disampaikan menyusul pelemahan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Senin, 1 September 2025. IHSG merosot 3,51 persen atau turun 274,55 poin ke level 7.555,94 akibat tekanan jual besar-besaran.

Meski demikian, Inarno optimistis pasar modal Indonesia akan kembali pulih. Menurut dia, sinergi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan akan menjaga pasar tetap teratur, wajar, dan efisien.

"Dalam kondisi saat ini, yang penting adalah tetap percaya diri bahwa kita akan terus maju ke depan," tegas Inarno.
 

Baca juga: IHSG Mulai Rebound dan Rupiah Merangkak Naik ke Rp16.418/USD


(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
 

IHSG melemah, rupiah menggeliat


Head of Research and Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menyampaikan, pasar di Indonesia merespons negatif atas terjadinya ketidakstabilan politik yang terjadi pekan lalu, yang berlanjut sampai dengan akhir pekan pada Sabtu dan Minggu.

"IHSG sempat melemah 1,2 persen menjadi 7.736,1 dan terjadi arus modal asing keluar cukup besar di pasar saham mencapai Rp2,15 triliun," kata Rully.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami apresiasi, setelah melemah cukup signifikan pada Jumat, dan kemarin ditutup pada level Rp16.421 per USD.

Hal ini terbantu oleh indeks USD (DXY) yang mengalami tren menurun dalam tiga hari terakhir, dan kemarin berada pada level 97,54, yang merupakan level terendah selama lebih dari sebulan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)