Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023. (EFE-EPA/MIRIAM ALSTER / POOL)
Riza Aslam Khaeron • 24 June 2025 15:37
Tel Aviv: Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu resmi mengonfirmasi bahwa pemerintahnya telah menyepakati gencatan senjata dengan Iran. Pernyataan ini disampaikan beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana penghentian permusuhan.
"Mengingat telah tercapainya seluruh tujuan operasi, dan dalam koordinasi penuh dengan Presiden Trump, Israel menyepakati usulan presiden untuk gencatan senjata bilateral," bunyi pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel, dikutip ABC Australia.
"Israel telah menghapus dua ancaman eksistensial secara langsung — baik di bidang nuklir maupun rudal balistik," ujar kantor Netanyahu, dikutip dari ABC Australia. Dalam pernyataan tersebut, pihaknya juga mengklaim bahwa Operasi Rising Lion merupakan "keberhasilan luar biasa" yang telah memenuhi bahkan melampaui seluruh tujuannya.
Netanyahu mengungkapkan bahwa Angkatan Pertahanan Israel (IDF) telah meraih kendali penuh atas wilayah udara Teheran, menghantam kepemimpinan militer Iran secara signifikan, serta menghancurkan puluhan target pemerintahan pusat.
Pemerintah Israel juga menyatakan bahwa menerima gencatan senjata ini bukan merupakan suatu "kelemahan", dan menjanjikan serangan balasan jika Iran melanggar gencatan senjata.
"Israel akan merespons dengan keras terhadap pelanggaran gencatan senjata," tambah pernyataan tersebut.
Dalam 24 jam terakhir sebelum kesepakatan gencatan senjata dicapai, IDF mengklaim telah menewaskan ratusan anggota Basij dan satu ilmuwan nuklir Iran.
Kesepakatan gencatan senjata ini terjadi setelah Iran meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar sebagai balasan atas serangan udara terhadap fasilitas nuklirnya, yang dilancarkan oleh AS dan Israel dua belas hari sebelumnya.
Baca Juga: Israel Tekan AS Terlibat Langsung dalam Menghadapi Iran |