Break Even Point: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

Break Even Point: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Eko Nordiansyah • 10 September 2025 20:39

Jakarta: Bagi pengusaha, mengetahui Break Even Point (BEP) sangat penting karena bisa menjadi dasar dalam menentukan strategi harga, target penjualan, hingga pengendalian biaya. Dengan memahami titik impas, perusahaan dapat merencanakan langkah yang lebih realistis untuk mencapai profit.

BEP atau titik impas adalah istilah penting dalam dunia bisnis. BEP menunjukkan kondisi ketika total pendapatan yang diperoleh sebuah perusahaan sama dengan total biaya yang dikeluarkan. Pada titik ini, perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan, dikutip dari laman Shell dan PPM School.

Cara menghitung BEP

Untuk menghitung BEP, ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan, yaitu:

1. BEP dalam Unit atau produk

BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit).
Artinya, perusahaan harus menjual sejumlah unit produk tertentu agar bisa menutup seluruh biaya yang sudah dikeluarkan.
 
Baca juga: 

Cash Flow: Pengertian, Contoh dan Cara Kerja



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

2. BEP dalam Rupiah (Penjualan)

BEP = Biaya Tetap / Contribution Margin Ratio.
Contribution Margin Ratio diperoleh dari (Harga Jual – Biaya Variabel) / Harga Jual. Hasil perhitungan ini menunjukkan nilai penjualan minimal yang harus dicapai agar perusahaan tidak merugi.

Contoh perhitungan rumus BEP

Misalnya sebuah perusahaan memiliki biaya tetap sebesar Rp10.000.000. Harga jual produk per unit ditetapkan Rp15.000, sementara biaya variabel per unit adalah Rp5.000.

Dengan menggunakan rumus BEP:

BEP=10.000.000/(15.000?5.000) =1.000 unit

Artinya, perusahaan harus menjual minimal 1.000 unit produk agar bisa mencapai titik impas. Jika penjualan melampaui jumlah tersebut, maka perusahaan mulai memperoleh keuntungan. (Aulia Rahmani Hanifa)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)