Ilustrasi penyelenggaraan KTT BRICS di Brasil. Foto: Xinhua/Claudia Martini.
Jakarta: Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperkuat kerja sama strategis melalui BRICS setelah pertemuan para pemimpin negara anggota 2025. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto hadir langsung dalam pertemuan tersebut dan menyatakan dukungan penuh terhadap arah baru kerja sama
BRICS yang tertuang dalam Leaders' Declaration.
Mengutip dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Selasa, 8 Juli 2025, ada empat pilar yang disepakati selama konferensi pemimpin-pemimpin negara BRICS yang digelar Minggu, 6 Juli 2025:
1. Penguatan multilateralisme dan reformasi tata kelola global
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan salah satu poin utama deklarasi adalah penguatan multilateralisme dan reformasi tata kelola global.
"Ini menjadi landasan bagi BRICS untuk memperjuangkan kepentingan negara berkembang di forum internasional," ungkap Airlangga di Rio de Janeiro.
2. Perdamaian global dan kerja sama ekonomi
Poin kedua deklarasi berfokus pada stabilitas internasional serta pendalaman kerja sama ekonomi, perdagangan, dan keuangan. Bagi Indonesia, hal ini menjadi peluang untuk memperluas akses pasar produk nasional.
"BRICS diharapkan dapat menyerap lebih banyak produk Indonesia di tengah ketidakpastian global," tegas Airlangga.
(Presiden RI Prabowo Subianto di barisan depan foto resmi BRICS. Foto: BPMI Setpres)
3. Komitmen terhadap perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan
Isu perubahan iklim dan
pembangunan berkelanjutan juga menjadi prioritas. Negara-negara BRICS sepakat bahwa transisi energi harus adil dan inklusif bagi negara berkembang.
"Pembangunan hijau tidak boleh mengorbankan pertumbuhan ekonomi negara-negara yang sedang berkembang," jelas Airlangga.
4. Kemitraan untuk pembangunan manusia dan kebudayaan
Poin terakhir menekankan pentingnya kerja sama di bidang sosial, budaya, dan pembangunan manusia. Indonesia melihat ini sebagai langkah strategis untuk mendorong transformasi sosial yang merata di antara negara anggota.
Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS memperkuat posisinya sebagai aktor kunci dalam tata kelola global. Dengan fokus pada perdagangan, perdamaian, dan pembangunan berkelanjutan, Indonesia berkomitmen untuk membawa kepentingan nasional sekaligus berkontribusi pada stabilitas ekonomi dunia. (Muhammad Adyatma Damardjati)