Helikopter Polri digunakan untuk mengirim bantuan ke Aceh Tamiang. Foto: Antara
M Sholahadhin Azhar • 6 December 2025 21:52
Jakarta: Personel Polisi Udara Baharkam Polri mengirim bantuan logistik korban banjir ke wilayah Aceh Tamiang. Pengiriman menggunakan helikopter dengan manuver yang cukup sulit.
Hal tersebut dikarenakan medan tempat pendaratan logistik masih tergenang sehingga tidak aman untuk menjadi tempat helikopter lepas landas.
"Tidak ada tempat aman untuk melakukan droping bantuan. Seluruh area tergenang, lahan kosong berubah menjadi arus deras, dan titik-titik evakuasi tak lagi dapat dijangkau,” kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho, dikutip dari Antara, Sabtu, 6 Desember 2025.
Alhasil, lanjut Sandi, pilot helikopter yakni AKBP Dian Didik Arvianto harus mempertahankan keadaan helikopter di titik ketinggian tertentu agar logistik tetap bisa didistribusikan tanpa harus mendarat.
Dalam posisi tersebut, Sandi menceritakan bahwa pilot juga cukup kesulitan menjaga tinggi helikopter karena angin berhembus cukup kencang.
Helikopter Polri digunakan untuk mengirim bantuan ke Aceh Tamiang. Foto: Antara
"Di tengah hembusan angin kencang dan jarak pandang terbatas, ia memilih satu-satunya titik yang memungkinkan sebuah lokasi sempit yang sebenarnya sangat berisiko, namun menjadi harapan terakhir bagi warga yang menunggu pertolongan,” jelas dia.
Pada akhirnya seluruh logistik pun bisa didistribusikan dengan maksimal. Warga yang ada di lokasi pun antusias menyambut logistik yang dibawakan Polri itu.
"Demi saudara-saudara kita yang bertahan di tengah banjir Aceh Tamiang, resiko itu harus diambil. Karena di momen genting seperti ini, keselamatan banyak jiwa jauh lebih penting dari apapun," tutup Sandi