Siti Yona Hukmana • 26 August 2025 08:58
Jakarta: Keluarga Diplomat Ahli Muda Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan, mengungkap sejumlah kejanggalan dalam peristiwa meninggalnya Daru. Salah satunya, kiriman amplop coklat.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mohamad Choirul Anam merespons misteri amplop coklat itu. Kompolnas dipastikan tidak pernah mendapatkan amplop cokelat yang berisi stereofoam dari keluarga Daru. Namun, hanya mendapatkan informasi dan foto.
"Baru setelah di Jakarta, karena kami sarankan amplop dan foto itu ada bag-nya dikirim ke Polda Metro tanggal 22 (Juli) itu terus diserahkan oleh keluarga di sini (Polda Metro) kami dampingi. Itu yang pertama," kata Anam kepada wartawan, Selasa, 26 Agustus 2025.
Anam mengatakan amplop coklat itu berisi stereofoam gambar bunga, hati, dan bintang. Amplop misterius itu diperkirakan diberikan kepada keluarga oleh orang tak dikenal sebelum 10 Juli. Kemudian, keluarga baru menyerahkan ke Polda Metro sekitar 22 Juli 2025.
"Jadi ada rentang waktu, sudah dalam posisi terbuka, bisa jadi memang terkontaminasi dengan banyak sidik jari atau gesekan gini juga bisa hilang dan sebagainya," ujar Anam.
Namun, Polda Metro dipastikan telah menyelidiki. Meski demikian, bila pihak keluarga secara keseluruhan ingin minta penjelasan secara detail dan resmi, bisa datang ke Polda Metro. Bahkan, Kompolnas dipastikan siap mendampingi keluarga.
"Mereka (penyidik) terbuka untuk berjumpa lagi, menjelaskan informasi sedetail-detailnya kasus ini. Syukur-syukur kalau ada informasi baru yang mungkin bisa ditindaklanjutkan," ungkap Anam.
Kuasa hukum keluarga mengungkap sejumlah kejanggalan yang terjadi dalam kasus Daru. Salah satunya, mendapat kiriman amplop coklat misterius satu hari setelah Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) itu dimakamkan.
Amplop misterius ini dikirimkan seorang yang tak dikenal, saat pengajian di rumah Arya Daru. Amplop tersebut berisi tiga benda, yakni gabus putus berbentuk bintang, hati, dan bunga kamboja. Pihak keluarga pun menyerahkan amplop tersebut beserta isinya ke kepolisian.
"Salah satu buktinya adalah ketika proses pemakaman almarhum ada seseorang membawa amplop coklat, di dalam amplop coklat itu berisi simbol-simbol dari gabus putih yaitu simbol bintang, simbol hati, dan simbol bunga kamboja. Itu sudah diserahkan pihak keluarga kepada pihak-pihak yang melakukan penyelidikan.” kata kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo, dikutip dari tayangan Metro Pagi Primetime, Metro TV, Senin, 25 Agustus 2025.
Untuk itu, keluarga menuntut kepolisian agar menyelidiki hingga tuntas secara pasti mengenai kematian Arya Daru.
“Kami minta diperdalam apa makna dari simbio-simbol itu. Pesan apa yang terkandung,” ucap Nicholay.
Arya Daru ditemukan tewas di kamar indekosnya, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Saat ditemukan, wajah hingga kepala dalam kondisi terlilit lakban berwarna kuning.
Setelah serangkaian penyelidikan dua pekan lebih, Polda Metro menyimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya keterlibatan pihak lain dalam meninggalnya Daru.