Israel dan Iran terlibat aksi saling serang sejak 13 Juni 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 17 June 2025 20:04
Baku: Pemerintah Azerbaijan melaporkan bahwa lebih dari 600 warga negara asing telah melintasi perbatasan Iran menuju Azerbaijan sejak Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran ke wilayah Iran pada Jumat pekan lalu.
“Sejak dimulainya eskalasi militer antara Israel dan Iran, lebih dari 600 warga dari 17 negara telah dievakuasi dari Iran melalui Azerbaijan,” ujar seorang pejabat pemerintah di Baku kepada AFP, Selasa, 17 Juni 2025.
Ratusan orang tersebut melintasi perbatasan melalui pos pemeriksaan Astara di pesisir Laut Kaspia. Mereka kemudian diterbangkan ke negara asal masing-masing melalui Bandara Internasional Baku, tambah sumber tersebut.
Warga asing yang dievakuasi berasal dari sejumlah negara, termasuk Rusia, Belarus, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Uzbekistan, Jerman, Spanyol, Italia, Serbia, Rumania, Portugal, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Tiongkok, dan Vietnam.
Azerbaijan sebelumnya menutup seluruh perbatasan darat sejak pandemi Covid-19 pada 2020, namun kini membuka sementara akses keluar dari Iran demi alasan kemanusiaan. “Atas dasar kebutuhan evakuasi, perbatasan dibuka sementara bagi mereka yang ingin keluar dari Iran,” jelas pejabat tersebut.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Polandia mengumumkan bahwa pihaknya akan mengevakuasi sebagian staf kedutaan dari Teheran melalui jalur Azerbaijan.
“Kami memutuskan untuk menarik atau mendukung kepergian staf non-esensial dari Teheran,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Henryka Moscicka-Dendys kepada media.
Negara tetangga lainnya, Turkmenistan, yang dikenal sangat tertutup, juga mengizinkan sekitar 120 warga asing melintasi wilayahnya dari Iran. Sebagian besar dari mereka merupakan warga negara Asia Tengah.
Sejak Jumat lalu, Israel telah meluncurkan serangan udara secara luas ke berbagai target di Iran yang disebut sebagai “Operasi Rising Lion.” Serangan itu menewaskan sedikitnya 224 orang dan melukai lebih dari 1.000 lainnya, menurut data resmi otoritas Iran per Minggu kemarin.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan rudal ke wilayah Israel dengan nama operasi “True Promise 3,” yang menewaskan sedikitnya 24 orang di Israel sejak Jumat, menurut pernyataan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Baca juga: Iran Tegaskan Serangan Israel Tak Mungkin Terjadi Tanpa Dukungan AS