PLTU Labuhan Angin Olah Limbah Uang Kertas Rusak Jadi Listrik

PLTU Labuhan Angin di Tapian Nauli, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Foto: Dok PLN IP

PLTU Labuhan Angin Olah Limbah Uang Kertas Rusak Jadi Listrik

Eko Nordiansyah • 5 June 2025 15:52

Tapian Nauli: PLN Indonesia Power (PLN IP) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Labuhan Angin terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan listrik yang andal, efisien dan ramah lingkungan. PLTU Labuhan Angin kini juga menjadi pionir dalam inovasi pemanfaatan limbah sebagai energi alternatif melalui program cofiring berbasis biomassa.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan salah satu terobosan terbaru adalah pemanfaatan Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) sebagai campuran energi primer (cofiring) di PLTU yang berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga. Program ini tidak hanya mengurangi konsumsi batubara, namun juga memberikan solusi terhadap pengelolaan limbah uang kertas yang sebelumnya hanya dimusnahkan.

"Inovasi ini mencerminkan komitmen kami untuk mendukung transisi energi dan memperkuat ekonomi sirkular. Melalui pemanfaatan LRUK, kami tidak hanya mengurangi emisi karbon, tapi juga memberi nilai tambah bagi limbah non-konvensional, seperti halnya LRUK,” ujar Edwin dalam keterangan tertulis, Kamis, 5 Juni 2025.

PLTU Labuhan Angin, yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 2 x 115 Megawatt (MW), telah beroperasi dengan tingkat keandalan tinggi dan efisiensi energi yang optimal. Pembangkit ini juga dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan seperti Electrostatic Precipitator (ESP) dan Continuous Emission Monitoring System (CEMS) yang memastikan emisi gas buang tetap berada dalam ambang batas yang ditetapkan.
 

Baca juga: 

PLN EPI Kebut Tata Kelola yang Inklusif dan Keberlanjutan



(Ilustrasi PLTU. Foto: Dok MI)

Implementasi konsep waste to energy

Pemanfaatan LRUK sebagai bahan cofiring mendukung implementasi konsep waste to energy, selaras dengan kebijakan Net Zero Emission (NZE) 2060. Proses pemusnahan limbah dilakukan secara aman dan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dengan uang kertas yang ditarik dari peredaran dimusnahkan melalui proses racik yang memastikan tidak dapat dikenali kembali sebagai rupiah.

Inisiatif ini melanjutkan kesuksesan pemanfaatan LRUK yang telah diimplementasikan di beberapa PLTU seperti PLTU Jateng 2 Adipala, PLTU Bengkayang, dan PLTU Asam-Asam. Di Adipala, penggunaan LRUK bahkan berhasil mencatatkan rekor MURI sebagai pemanfaatan limbah uang terbesar untuk pembangkitan listrik.

PLTU Labuhan Angin tidak hanya berperan penting dalam menjaga pasokan listrik yang andal di wilayah Sumatra Bagian Utara, tetapi juga menjadi simbol transformasi menuju pembangkit masa depan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

“Kolaborasi dengan Bank Indonesia ini membuktikan bahwa tantangan lingkungan dapat diselesaikan dengan sinergi lintas sektor. PLN Indonesia Power terus mendorong inovasi energi bersih demi masa depan Indonesia yang lebih hijau,” ujar Manager UBP Labuhan Angin Berlison Haloho.

Dengan langkah ini, PLN Indonesia Power UBP Labuhan Angin membuktikan bahwa transisi energi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang kolaborasi, kreativitas, dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)