Global Sumud Flotilla, yang terdiri atas sekitar 20 kapal dengan delegasi dari 44 negara, akan mencoba menembus blokade Israel menuju Gaza. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 1 September 2025 14:38
Gaza: Sebuah konvoi kapal flotilla berangkat dari Barcelona, Spanyol, menuju Jalur Gaza pada Minggu, 31 Agustus 2025, dengan membawa bantuan kemanusiaan berupa makanan, air, dan obat-obatan. Aksi ini digambarkan sebagai upaya terbesar sejauh ini untuk menembus blokade laut Israel yang sudah berlangsung selama 18 tahun.
Menurut penyelenggara, konvoi yang dinamakan Global Sumud Flotilla ini terdiri atas sekitar 20 kapal dengan delegasi dari 44 negara. Rombongan tambahan dari Italia dan Tunisia dijadwalkan bergabung dalam perjalanan menuju Gaza. Pada tahap akhir, sekitar 70 kapal diperkirakan ikut serta, dengan target tiba di Gaza sekitar 14–15 September.
Mengutip dari The Korea Times, Senin, 1 September 2025, ribuan orang memadati pelabuhan Barcelona untuk melepas keberangkatan, sambil mengenakan kaffiyeh dan meneriakkan “Bebaskan Palestina!” serta “Boikot Israel!”. Kapal-kapal yang berlayar bervariasi, mulai dari kapal layar kayu kecil hingga yacht tua berusia lebih dari seabad.
Aktivis iklim Greta Thunberg, mantan wali kota Barcelona Ada Colau, serta aktor Liam Cunningham termasuk di antara tokoh yang terlibat. Cunningham memperlihatkan video seorang anak Gaza bernama Fatima yang merekam lagu sambil menyiapkan pemakamannya sendiri, sebelum meninggal beberapa hari lalu. “Apa jadinya dunia ketika anak-anak harus menyiapkan pemakaman mereka sendiri?” ujarnya.
Thunberg, yang sebelumnya dideportasi Israel pada Juni setelah kapalnya dicegat, menuduh Israel terus-menerus melanggar hukum internasional dengan mencegat dan menyerang kapal bantuan di perairan internasional.
Keberangkatan flotilla berlangsung di tengah peringatan pakar pangan bahwa Gaza Utara menghadapi kelaparan akut, sementara setengah juta orang di seluruh jalur Gaza berada pada tingkat kelaparan “katastrofik." Kementerian Kesehatan Gaza menyebut setidaknya 332 warga Palestina termasuk 124 anak-anak telah meninggal akibat malnutrisi.
Sejak awal perang hampir 23 bulan lalu, lebih dari 63.000 orang Palestina tewas, menurut otoritas kesehatan Gaza. Israel melancarkan operasi militernya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya.
Seorang pejabat Israel mengatakan pada Sabtu bahwa negaranya akan memperlambat atau menghentikan masuknya bantuan ke Gaza Utara, seiring perluasan ofensif militer di Gaza.
Global Sumud Flotilla merupakan upaya keempat tahun ini. Sebelumnya: Conscience, berangkat dari Malta pada Mei, diserang drone. Madleen, dengan Thunberg di dalamnya pada Juni, dicegat militer Israel. Handala, dihentikan pada Juli; 21 aktivis dan jurnalis ditahan serta muatan bantuan disita.
Baca juga: Kembali Tantang Blokade Israel, Greta Thunberg Ikut Armada Bantuan Menuju Gaza