Sore Ini, Rupiah Jatuh ke Rp16.300-an per Dolar AS

Ilustrasi rupiah. Metrototvnews.com/Husen Miftahudin

Sore Ini, Rupiah Jatuh ke Rp16.300-an per Dolar AS

Eko Nordiansyah • 27 August 2025 16:17

Jakarta: Kurs rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan sore kembali terperosok ke zona merah. Rupiah sudah melemah terhadap dolar AS sejak pembukaan perdagangan pagi tadi.

Mengacu data Bloomberg, Rabu, 27 Agustus 2025, rupiah melemah ke posisi Rp16.368 per USD. Rupiah turun 69,5 poin atau setara 0,43 persen dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.298,5 per USD.

Di sisi lain, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah  melemah menjadi Rp16.340 per USD. Rupiah turun hingga 68 poin atau setara 0,42 persen dibandingkan sebelumnya Rp16.272 per USD.

Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.355 per USD. Rupiah lebih rendah dibandingkan kemarin yang sebesar Rp16.277 per USD.
 

Baca juga: 

Neraca Perdagangan Surplus 62 Bulan Beruntun, Ketahanan Eksternal RI Moncer



(Ilustrasi. Metrotvnews.com/Eko Nordiansyah)

Konflik di Ukraina jadi sentimen utama

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, rupiah pada perdagangan hari ini dipengaruhi oleh sentimen konflik di Ukraina tetap. Presiden AS Donald Trump telah berusaha memposisikan dirinya sebagai mediator, tetapi pekan lalu memperingatkan ia akan mengenakan sanksi baru terhadap Moskow jika tidak ada kemajuan yang dicapai menuju kesepakatan damai dalam dua minggu.

Wakil Presiden J.D. Vance mengatakan Rusia telah membuat konsesi yang signifikan, termasuk jaminan keamanan untuk Ukraina, meskipun para diplomat Barat memperingatkan Moskow belum berkomitmen pada kerangka kerja yang mengikat.

Trump telah mengusulkan pertemuan puncak trilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Rusia Vladimir Putin, tetapi belum ada tanggal yang ditetapkan.

Sejumlah analis memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin bulan depan. Powell dalam pidatonya di simposium Jackson Hole pekan lalu menegaskan risiko terhadap pasar tenaga kerja AS semakin tinggi, meski inflasi masih menjadi ancaman.

"Kendati demikian, pelaku pasar mulai menyadari peluang pemangkasan suku bunga belum sepenuhnya pasti," papar Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)