Kemenag Dorong Madrasah Jadi Pusat Inovasi Internasional

Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Arskal Salim. Foto: Dok Kemenag

Kemenag Dorong Madrasah Jadi Pusat Inovasi Internasional

Arga Sumantri • 29 August 2025 16:35

Tangerang Selatan: Kementerian Agama terus menguatkan peran madrasah sebagai motor pendidikan Islam di Asia Tenggara. Hal ini ditegaskan dalam forum Knowledge Sharing Best Practice Madrasah MABIMS yang digelar Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) di Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Empat negara anggota MABIMS, yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Indonesia, berkumpul dalam forum ini untuk berbagi praktik baik sekaligus merumuskan strategi bersama menghadapi tantangan pendidikan global.

Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Arskal Salim menegaskan madrasah bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan bagian dari perjalanan panjang bangsa. 

"Dari dinding kayu hingga layar digital interaktif, madrasah selalu menemukan cara untuk relevan dengan zamannya," ujar Arskal, Jumat, 29 Agustus 

Menurut dia, transformasi madrasah kini bergerak semakin progresif dengan pemanfaatan teknologi, kurikulum adaptif, hingga jejaring kerja sama lintas negara. Forum MABIMS bukan sekadar acara seremonial, tetapi ruang strategis untuk menyatukan langkah. 

"Madrasah harus tetap menjadi benteng nilai sekaligus pusat lahirnya inovasi," tegas Arskal.
 

Baca juga: Menag Ajak Kepala Daerah Perkuat Dukungan untuk Penyuluh Agama Islam

Delegasi Brunei Darussalam, Ernie Yusnani turut mengapresiasi penyelenggaraan forum ini. Ia berharap kerja sama antarnegara MABIMS dapat melahirkan terobosan baru bagi pendidikan Islam di kawasan.

Selaras dengan tiga pilar prioritas Menteri Agama

Agenda MABIMS 2025 juga diposisikan sejalan dengan program prioritas Menteri Agama Nasaruddin Umar. Ada tiga pilar yang kini menjadi arah besar pembaruan madrasah.

Pertama, ekoteologi yang mengintegrasikan kesadaran ekologis dengan nilai Islam dalam tata kelola pendidikan. Prinsip ini agar madrasah melahirkan generasi peduli bumi.

Kemudian, cinta kemanusiaan dengan menumbuhkan empati, solidaritas, dan harmoni sosial lintas perbedaan. Selanjutnya, madrasah unggul terintegrasi dengan harapan mengokohkan mutu pendidikan berbasis teknologi, karakter, dan tata kelola modern yang menyatu dari perencanaan hingga implementasi.

Arskal menegaskan ketiga pilar ini menjadi fondasi agar madrasah tak hanya menjaga tradisi keislaman moderat, tetapi juga tampil sebagai pusat inovasi yang siap bersaing di kancah global. 

"Madrasah harus menjadi laboratorium masa depan: ramah lingkungan, humanis, unggul, dan terhubung dengan dunia," tegas dia.

Kemenag berharap madrasah di Indonesia dan Asia Tenggara semakin diperhitungkan sebagai institusi pendidikan Islam yang modern, relevan, dan berkelas dunia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)