Potensi Wakaf Harus Dimaksimalkan

Ketua ISNU Kamaruddin Amin (tengah) dalam diskusi Membangun Ekosistem Crowdfunding untuk Organisasi Berbasis Nilai. Foto: Istimewa.

Potensi Wakaf Harus Dimaksimalkan

Anggi Tondi Martaon • 12 October 2025 00:01

Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) ingin potensi wakaf dimaksimalkan. Sebab, baru sebagian kecil nilai wakaf yang terkelola.

Hal itu disampaikan Ketua Umum (Ketum) PP ISNU Kamaruddin Amin saat membuka diskusi panel dengan tema Membangun Ekosistem Crowdfunding untuk Organisasi Berbasis Nilai di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 Oktober 2025. Menurut Kamaruddin, baru 3,5 triliun dari Rp181 triliun wakaf yang terkelola.

“Kita ingin ISNU ini hadir, memberikan manfaaat berdampak dan berfungsi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. ISNU menjadi bermanfaat bagi bangsa dan negara, melalui memaksimalkan potensi Wakaf ini,” kata Kamaruddin melalui keterangan tertulis, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Diskusi tersebut dihadiri pendakwah Habib Hussein Ja'far,  Ketua Lembaga Kenaziran Badan Wakaf Indonesia M Ali Yusuf,  Direktur Penguatan Pengumpulan Baznas RI Fitriansyah Agus Setiawan CRFM, dan peneliti sosial keagamaan Chaedir Bamualim.

Sementara itu, Habib Ja’far, menjelaskan ada beberapa poin yang harus diperhatikan saat ISNU berusaha untuk menggerakkan crowdfunding. Yakni, meningkatkan kepercayaan terhadap institusi yang menggerakkan filantropi itu. 

Baca juga: 

Perbedaan Pajak, Zakat, dan Wakaf


Crorwdfunding itu yang pertama soal kepercayaan. Saya yakin, ISNU sebagai organisasi berbasis akademisi, ini akan lebih mudah menarik kepecayaan orang yang ingin terlibat dalam crowdfunding,” kata Habib Ja’far.
 
Upaya lain yang harus dilakukan yaitu memunculkan aspek emosional untuk membuat orang tertarik dan bahkan menggebu mengikuti crowdfunding. Hal itu bisa dilakukan dengan memasifkan algoritma konten sehingga membuat orang tertarik untuk ikut. 

Diskusi Membangun Ekosistem Crowdfunding untuk Organisasi Berbasis Nilai. Foto: Istimewa.

“ISNU nantinya harus bisa berkolaborasi dengan Lembaga lain, sehingga hasilnya bisa lebih maksimal. Misalnya, ISNU nanti menjadi pihak distributornya, karena memiliki program dan member yang sesuai dari crowdfunding yang dikelola,” ungkap Habib Ja’far.
 
Sementara itu, Ketua Lembaga Kenaziran Badan Wakaf Indonesia M Ali Yusuf membeberkan, ISNU punya modal luar biasa dalam memaksimalkan wakaf. Dia mengajak ISNU berkolaborasi dengan BWI, atau badan lain sebagai pendistribusi.
 
“Jadi, Ayo ISNU berkolaborasi dengan BWI,” tegas Ali Yusuf. 

Selain itu, ISNU program Crowdfunding dalam Aplikasi Cendekia+. ISNU juga menyepakati MoU dengan Podcast Kembalinya Kepakaran.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)